Selasa, 28 September 2010

Keutamaan Sedekah

Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba-tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis-nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, ''Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?'' Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan-Mu.''
Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.
Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Kata Rasulullah SAW, ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.'' Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah?ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''
Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.
Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.'' Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.''
Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.'' Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.''
Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik).
Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah? Wallahu a'lam bis-shawab.
Kematian memang di tangan Allah. Maka ada satu hal yang bisa membuat kematian menjadi sesuatu yang bisa ditunda, yaitu kemauan bersedekah, kemauan berbagi dan peduli.
SUATU hari, Malaikat Kematian mendatangi Nabiyallah Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”
“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.”
“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.”
“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.” Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan Nabiyallah Ibrahim. Hampir saja Nabiyallah Ibrahim tergerak untuk rriemberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabiyallah Ibrahim memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah. Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya.
Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada Malaikat Kematian, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi? Malaikat Kematian menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya.
“Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?”
“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup.”
Saudara-saudaraku, pembaca “Kajian WisataHati” dimanapun Anda berada, kematian memang di tangan Allah. justru itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam Rasul-Nya, Muhammad shalla `alaih bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah…sedekah.
Maka, tengoklah kanan-kiri Anda, lihat-lihatlah sekeliling Anda. Bila Anda menemukan ada satu-dua kesusahan tergelar. maka sesungguhnya Andalah yang butuh pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu digelar Allah untuk memperpanjang umur Anda. Tinggal apakah Anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur Anda.

Surat Undagan Bola Volly

No : 02/B-2/PAN-BAKSOS/MAN/VIII/10
Lampiran :1 ( Satu ) Bundel
Prihal : PERMOHONAN BANTUAN DANA

Kepada :
......................................................
Di
Tempat
السّـــــــــلام عليكم ورحمة الله وبـــــركاته
Dalam rangka mengaltualisasikan nilai-nilai islam, kami siswa MAN Sukamanah dan pengurus yaysan KHZ Musthafa Sukamanah bermaksud mengadakan Bakti Sosial, Khitanan Masal, Santunan, Seminar, Tabligh Akbar, dan Sukamanah Expo, sebagaimana terlampir.
Bekenaan dengan hal diatas, kebahagiaan yang tak terhingga bagi kami atas restu dan dukungan dari Bapak/Ibu/Para Agnia untuk mensukseskan acara tersebut.
Demikianlah, semoga do'a restu dan partisipasi Bapak/Ibu dengan tulus dan menjadi jalan terbukanya balasan dan pertolongan Alloh SWT yang berlipat ganda.
إن تنصر الله ينصركم ويسبت أقدمكم جزاكم الله خيرا كثيرا


والسّـــــــــلام علـيكم ورحمـة الله وبــــركاته




Ketua Panitia,




Taufik Suhendar


Sukamanah, 22 Agustus 2010
Sekretaris,




Ricky Habibie

Mengetahui,
Kepala Madrasah,




Dra. Hj. Neng. Ida Nurhalida, M.Pd.
NIP. 19640614 198803 2 002


Dasar Pemikiran
o Kegiatan Bakti Sosial merupakan salah satu program kerja OSIS MAN Sukamanah periode 2010-2011, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar.

A. Maksud dan Tujuan
o Memupuk nilai-nilai Islam dikalangan para pelajar, khususnya dilingkungan MAN Sukamanah
o Satu cara melatih kecerdasan emosional siswa (IQ)
o Merealisasikan program kerja OSIS MAN Sukamanah
o Ikut mewujudkan Visi dan Misi Kab. Tasikmalaya yang Relligius Islami

B. Dasar Hukum
o AD/ART OSIS MAN Sukamanah
o Hasil keputusan musyawarah Perwakilan Kelas dan pihak Madrasah

C. Waktu dan Tempat Kegiatan
o .Tanggal : 05 s.d. 07 Oktober 2010
o .Pukul : 08.00 s.d. Selesai
o .Tempat : Kampus MAN Sukamanah

D. Jenis Kegiatan
o Bakti Sosial
• Santunan sembako untuk Fakir Miskin
• Khitanan masal
o Seminar Kelas XII
o Tabligh Akbar
o Sukamanah Expo
• Lomba Bahasa Arab se-Priangan Timur
• Volly Ball se-Priangan Timur
• Jalan Santai
• Bazar

E. Susunan Kepanitiaan
(Terlampir)

F. Anggaran Biaya
(Terlampir)

G. Penutup
Demikianlah Proyek Proposal ini, mudah-mudahan Bapak/Ibu/Para Aghnia dapat memberikan do'a restu dan keterbukaan hati untuk berpartisipasi demi lancarnya kegiatan ini.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu/Para Aghina kami ucapkan banyak terimakasih, semoga Allah SWT memberi balasan yang berlipat ganda dan senantiasa kita berada dalam bimbingan dan taufik-Nya.







ANGGARAN BAKTI SOSIAL
MADRASAH ALIYAH NEGERI SUKAMANAH
TAHUN 2011

SEMINAR
STAND

Penyaji 2 x 1,000,000 Rp 2.000.000 Dekorasi 4 x 100.000 Rp 400.000
Moderator 1 x 200,000 Rp 200.000 Biaya 4 x 150.000 Rp 600.000
Kesekretariatan Rp 150.000 Stiker Rp 150.000
Renungan Rp 200.000 Lain-lain Rp 200.000
Lain-lain Rp 200.000 Jumlah Rp 1.350.000
Jumlah Rp 2.750.000

KHITANAN
SANTUNAN

Baju 40.000 x 35 Rp 1.400.000 160 x 60000 Rp 9.600.000
Transportasi 10.000 x 35 Rp 350.000 Jumlah Rp 9.600.000
Amplop 50.000 x 35 Rp 1.750.000
Alat-alat 30.000 x 35 Rp 1.050.000
Lain-lain Rp 200.000
Jumlah Rp 4.750.000

Rp 18.450.000

TABLIGH AKBAR DAN KESENIAN

SIE.DEKORASI
SIE.LOGISTIK

Triplek Rp 280.000 Panggung Rp 3.500.000
Cat Tembok Rp 80.000 Tenda Rp 500.000
Pewarna Rp 25.000 Stand Rp 84.000
Kuas Rp 25.000 Kursi Rp 140.000
Kayu Rp 60.000 Transportasi Rp 150.000
Alat-alat Rp 30.000 Jumlah Rp 4.374.000
Kardus Rp 10.000
Karton Rp 10.000
Paku Rp 10.000
Lain-lain Rp 25.000
Jumlah Rp 555.000

















SIE.DOKUMENTASI
SIE.TAMU

Transportasi Rp 100.000 Permen Rp 75.000
Tag name Rp 350.000 Pita Rp 5.000
Piagam Rp 650.000 Alat tulis Rp 5.000
Stiker panitia Rp 250.000 Karton Rp 15.000
Sertifikat Rp 30.000 Jumlah Rp 100.000
Jasa pengetikan Rp 30.000
Label kosong Rp 200.000
Jumlah Rp 1.610.000



SIE.KONSUMSI
SIE.ACARA

Tumpeng Khitanan Rp 2.300.000 Muballigh Rp 1.200.000
Konsumsi Dialog Lain-lain Rp 50.000
• Kelas XII Rp 1.400.000 Jumlah Rp 1.250.000
• Penyaji Rp 20.000
• Moderator Rp 10.000
• Guru Rp 20.000 SIE.KESENIAN

Hidangan Tabligh
• Tamu Rp 500.000 Sewa Alat Rp 400.000
• Guru Rp 1.000.000 Akomodasi juri Rp 100.000
• Undangan Rp 500.000 Sound System Rp 700.000
• Panitia Rp 220.000 Transportasi Rp 100.000
Kesenian Rp 75.000 Lain-lain Rp 50.000
Keamanan Rp 150.000 Jumlah Rp 400.000
Jumlah Rp 6.195.000


Rp 15.434.000


Rp 18.450.000
Rp 15.434.000

TOTAL Rp 33.884.000












DRAFT ACARA KEGIATAN BAKTI SOSIAL
MADRASAH ALIYAH NEGERI SUKAMANAH
TAHUN 2010

TANGGAL WAKTU JENIS KEGIATAN TEMPAT










































SUSUNAN KEPANITIAAN
BAKTI SOSIAL (BAKSOS)
Periode 2010-2011


Pelindung : Kepala Madrasah
Konsultan : Undang Kurniawan, S.Pd
Asep Mulyana, S. Ag


Ketua Umum : Taufik Suhendar
Ketua I : Dida Sirojudin
Ketua II : Cecep Ega Mardiana
Sekretaris Umum : Ricky Habibie
Sekretaris I : Husni Mubarok
Sekretaris II : Deska Prayoga F Aditama
Bendahara Umum : Yulianti Wahid
Bendahara I : Faizal Rahman
Bendahara II : Elis Liskania
Bendahara III : Syifa Nurifah

BIDANG-BIDANG

PAKAIAN LAYAK PAKAI

Koordinator : Adiyoso Nuha, S. Ag
Ketua : Dadi Saepul
W. Ketua : Dede Jatnika
Sekretaris : Ai Anis
Anggota : M. Bani Rizal
Aah R
Rizka Nurhayati
Ai Nuryani
Siti Neng Hasanah
Irawan
M. Irham
Iqbal Fuad
Panji G




KHITANAN

Koordinator : Eka Mulyana, S. Ag
Ketua : Cepi Cahyadi
W. Ketua : Agi Ginanjar
Sekretaris : Khilda Fauziah
Anggota : Rifa Hazim
Zam-zam
Hilmi F
Iqbal Khusaeri
Gina F
Siti Badriah
Tika Amalia
Yayu Afni
Desi Fujawati

LOMBA BAHASA ARAB

Koordinator : Ali Abdul Kholik, S .Pd I
Ketua : Asep Fahmi
W. Ketua : Dik-dik Ja'far
Sekretaris : Desi Nurlatifah
Anggota :Kareti
Siti Zakiah
Aimi ratnasari
Ai Norrohgmah
Asep Saepul Fadilah
Asep Irfan
Abdul Aziz Muslim
H Minhaju

LOMBA BOLA VOLLY

Koordinator :Hilmi Fauzi Noor, S. Sos
Ketua : Hevy Ruswandi
W. Ketua : Ajang Uli m
Sekretaris : Nurul Jamilah
Anggota : Miptah
Imam
Dina Nailulmuna
Silvi
Ai Via
Endang
SEMINAR

Koordinator : Noneng Haryati, Mp. Mat
Ketua : M. Chandra Irfan
W. Ketua : Rizal Hikmatulloh
Sekretaris : Risa Firas S
Anggota : Ahmad Labib
Faisal Sya'bani
Rizka Nurjanah
Ade Syarifah
Fikriati Hakim
Tia Solahiah
Indra
BAZAR

Koordinator : Dra. Euis
Ketua : M. Rofi Sayoga
W. Ketua : M. Bahrul
Sekretaris : Alista De-Ftiri
Anggota : M. Abdul Muhyidin
Ridwan F
Lalan
Nursyifa F
Iis Samrotul F
Siti Halimah G.S

TABLIGH AKBAR

Koordinator : Endang Ishaq, S. Ag
Ketua : Bunaya I. Aziz
W. Ketua : Dzikri A
Sekretaris : Alifah Hidayti
Anggota : Lia Siti A
Diah
Khoirul Wildan
Yafi Hazim
Han-han
Ipang A.g
Ani
Ipit
SANTUNAN

Koordinator : M. Rofiq Najib, S.Pd, M,Pd
Ketua : Wildan Abdul Aziz
W. Ketua : Husni Mubarok
Sekretaris : Santi M
Anggota : Yayu Yustiawati
Agusti Yolandari
Wnarsiah
Asep Ilham Taufiq
Syarif Bahaudin M
Kholis M
Luthfi K
















JALAN SANTAI

Koordinator : U Anwar,S. Pd I
Ketua : Asep Saeful Ulum
W. Ketua : Septiani Ali
Sekretaris : Rida Farida
Anggota : Muiz Abdul Haq
Rizal Busyrol Karim
Farhan Hamdani
Rifqi imam
Darul m
Dela R
Ai SIti Aisyah
Aisyah
Peby Ritmayanti

























Lampiran 1
Bagi Para Donatur / Sponsor Utama :

NO. NAMA DONATUR BENTUK /BESARAN DONASI PARAF KET. LAMP. LOGO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40


Lampiran 2
Bagi Para Donatur / Sponsor Perusahaan :

NO. NAMA DONATUR BENTUK /BESARAN DONASI PARAF KET. LAMP. LOGO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Lampiran 3
Bagi Para Donatur / Sponsor :

NO. NAMA DONATUR BENTUK /BESARAN DONASI PARAF KET. LAMP. LOGO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

RENCANA SUMBER DANA

• SISWA : Rp 21.567.000
• DONATUR/SPONSOR : Rp 21.567.000

Jumlah Pemasukan : Rp 43.134.000

Proposal Bakti Sosial

No : 02/B-2/PAN-BAKSOS/MAN/VIII/10
Lampiran :1 ( Satu ) Bundel
Prihal : PERMOHONAN BANTUAN DANA

Kepada :
......................................................
Di
Tempat
السّـــــــــلام عليكم ورحمة الله وبـــــركاته
Dalam rangka mengaltualisasikan nilai-nilai islam, kami siswa MAN Sukamanah dan pengurus yaysan KHZ Musthafa Sukamanah bermaksud mengadakan Bakti Sosial, Khitanan Masal, Santunan, Seminar, Tabligh Akbar, dan Sukamanah Expo, sebagaimana terlampir.
Bekenaan dengan hal diatas, kebahagiaan yang tak terhingga bagi kami atas restu dan dukungan dari Bapak/Ibu/Para Agnia untuk mensukseskan acara tersebut.
Demikianlah, semoga do'a restu dan partisipasi Bapak/Ibu dengan tulus dan menjadi jalan terbukanya balasan dan pertolongan Alloh SWT yang berlipat ganda.
إن تنصر الله ينصركم ويسبت أقدمكم جزاكم الله خيرا كثيرا


والسّـــــــــلام علـيكم ورحمـة الله وبــــركاته




Ketua Panitia,




Taufik Suhendar


Sukamanah, 22 Agustus 2010
Sekretaris,




Ricky Habibie

Mengetahui,
Kepala Madrasah,




Dra. Hj. Neng. Ida Nurhalida, M.Pd.
NIP. 19640614 198803 2 002


Dasar Pemikiran
o Kegiatan Bakti Sosial merupakan salah satu program kerja OSIS MAN Sukamanah periode 2010-2011, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar.

A. Maksud dan Tujuan
o Memupuk nilai-nilai Islam dikalangan para pelajar, khususnya dilingkungan MAN Sukamanah
o Satu cara melatih kecerdasan emosional siswa (IQ)
o Merealisasikan program kerja OSIS MAN Sukamanah
o Ikut mewujudkan Visi dan Misi Kab. Tasikmalaya yang Relligius Islami

B. Dasar Hukum
o AD/ART OSIS MAN Sukamanah
o Hasil keputusan musyawarah Perwakilan Kelas dan pihak Madrasah

C. Waktu dan Tempat Kegiatan
o .Tanggal : 05 s.d. 07 Oktober 2010
o .Pukul : 08.00 s.d. Selesai
o .Tempat : Kampus MAN Sukamanah

D. Jenis Kegiatan
o Bakti Sosial
• Santunan sembako untuk Fakir Miskin
• Khitanan masal
o Seminar Kelas XII
o Tabligh Akbar
o Sukamanah Expo
• Lomba Bahasa Arab se-Priangan Timur
• Volly Ball se-Priangan Timur
• Jalan Santai
• Bazar

E. Susunan Kepanitiaan
(Terlampir)

F. Anggaran Biaya
(Terlampir)

G. Penutup
Demikianlah Proyek Proposal ini, mudah-mudahan Bapak/Ibu/Para Aghnia dapat memberikan do'a restu dan keterbukaan hati untuk berpartisipasi demi lancarnya kegiatan ini.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu/Para Aghina kami ucapkan banyak terimakasih, semoga Allah SWT memberi balasan yang berlipat ganda dan senantiasa kita berada dalam bimbingan dan taufik-Nya.







ANGGARAN BAKTI SOSIAL
MADRASAH ALIYAH NEGERI SUKAMANAH
TAHUN 2011

SEMINAR
STAND

Penyaji 2 x 1,000,000 Rp 2.000.000 Dekorasi 4 x 100.000 Rp 400.000
Moderator 1 x 200,000 Rp 200.000 Biaya 4 x 150.000 Rp 600.000
Kesekretariatan Rp 150.000 Stiker Rp 150.000
Renungan Rp 200.000 Lain-lain Rp 200.000
Lain-lain Rp 200.000 Jumlah Rp 1.350.000
Jumlah Rp 2.750.000

KHITANAN
SANTUNAN

Baju 40.000 x 35 Rp 1.400.000 160 x 60000 Rp 9.600.000
Transportasi 10.000 x 35 Rp 350.000 Jumlah Rp 9.600.000
Amplop 50.000 x 35 Rp 1.750.000
Alat-alat 30.000 x 35 Rp 1.050.000
Lain-lain Rp 200.000
Jumlah Rp 4.750.000

Rp 18.450.000

TABLIGH AKBAR DAN KESENIAN

SIE.DEKORASI
SIE.LOGISTIK

Triplek Rp 280.000 Panggung Rp 3.500.000
Cat Tembok Rp 80.000 Tenda Rp 500.000
Pewarna Rp 25.000 Stand Rp 84.000
Kuas Rp 25.000 Kursi Rp 140.000
Kayu Rp 60.000 Transportasi Rp 150.000
Alat-alat Rp 30.000 Jumlah Rp 4.374.000
Kardus Rp 10.000
Karton Rp 10.000
Paku Rp 10.000
Lain-lain Rp 25.000
Jumlah Rp 555.000

















SIE.DOKUMENTASI
SIE.TAMU

Transportasi Rp 100.000 Permen Rp 75.000
Tag name Rp 350.000 Pita Rp 5.000
Piagam Rp 650.000 Alat tulis Rp 5.000
Stiker panitia Rp 250.000 Karton Rp 15.000
Sertifikat Rp 30.000 Jumlah Rp 100.000
Jasa pengetikan Rp 30.000
Label kosong Rp 200.000
Jumlah Rp 1.610.000



SIE.KONSUMSI
SIE.ACARA

Tumpeng Khitanan Rp 2.300.000 Muballigh Rp 1.200.000
Konsumsi Dialog Lain-lain Rp 50.000
• Kelas XII Rp 1.400.000 Jumlah Rp 1.250.000
• Penyaji Rp 20.000
• Moderator Rp 10.000
• Guru Rp 20.000 SIE.KESENIAN

Hidangan Tabligh
• Tamu Rp 500.000 Sewa Alat Rp 400.000
• Guru Rp 1.000.000 Akomodasi juri Rp 100.000
• Undangan Rp 500.000 Sound System Rp 700.000
• Panitia Rp 220.000 Transportasi Rp 100.000
Kesenian Rp 75.000 Lain-lain Rp 50.000
Keamanan Rp 150.000 Jumlah Rp 400.000
Jumlah Rp 6.195.000


Rp 15.434.000


Rp 18.450.000
Rp 15.434.000

TOTAL Rp 33.884.000












DRAFT ACARA KEGIATAN BAKTI SOSIAL
MADRASAH ALIYAH NEGERI SUKAMANAH
TAHUN 2010

TANGGAL WAKTU JENIS KEGIATAN TEMPAT










































SUSUNAN KEPANITIAAN
BAKTI SOSIAL (BAKSOS)
Periode 2010-2011


Pelindung : Kepala Madrasah
Konsultan : Undang Kurniawan, S.Pd
Asep Mulyana, S. Ag


Ketua Umum : Taufik Suhendar
Ketua I : Dida Sirojudin
Ketua II : Cecep Ega Mardiana
Sekretaris Umum : Ricky Habibie
Sekretaris I : Husni Mubarok
Sekretaris II : Deska Prayoga F Aditama
Bendahara Umum : Yulianti Wahid
Bendahara I : Faizal Rahman
Bendahara II : Elis Liskania
Bendahara III : Syifa Nurifah

BIDANG-BIDANG

PAKAIAN LAYAK PAKAI

Koordinator : Adiyoso Nuha, S. Ag
Ketua : Dadi Saepul
W. Ketua : Dede Jatnika
Sekretaris : Ai Anis
Anggota : M. Bani Rizal
Aah R
Rizka Nurhayati
Ai Nuryani
Siti Neng Hasanah
Irawan
M. Irham
Iqbal Fuad
Panji G




KHITANAN

Koordinator : Eka Mulyana, S. Ag
Ketua : Cepi Cahyadi
W. Ketua : Agi Ginanjar
Sekretaris : Khilda Fauziah
Anggota : Rifa Hazim
Zam-zam
Hilmi F
Iqbal Khusaeri
Gina F
Siti Badriah
Tika Amalia
Yayu Afni
Desi Fujawati

LOMBA BAHASA ARAB

Koordinator : Ali Abdul Kholik, S .Pd I
Ketua : Asep Fahmi
W. Ketua : Dik-dik Ja'far
Sekretaris : Desi Nurlatifah
Anggota :Kareti
Siti Zakiah
Aimi ratnasari
Ai Norrohgmah
Asep Saepul Fadilah
Asep Irfan
Abdul Aziz Muslim
H Minhaju

LOMBA BOLA VOLLY

Koordinator :Hilmi Fauzi Noor, S. Sos
Ketua : Hevy Ruswandi
W. Ketua : Ajang Uli m
Sekretaris : Nurul Jamilah
Anggota : Miptah
Imam
Dina Nailulmuna
Silvi
Ai Via
Endang
SEMINAR

Koordinator : Noneng Haryati, Mp. Mat
Ketua : M. Chandra Irfan
W. Ketua : Rizal Hikmatulloh
Sekretaris : Risa Firas S
Anggota : Ahmad Labib
Faisal Sya'bani
Rizka Nurjanah
Ade Syarifah
Fikriati Hakim
Tia Solahiah
Indra
BAZAR

Koordinator : Dra. Euis
Ketua : M. Rofi Sayoga
W. Ketua : M. Bahrul
Sekretaris : Alista De-Ftiri
Anggota : M. Abdul Muhyidin
Ridwan F
Lalan
Nursyifa F
Iis Samrotul F
Siti Halimah G.S

TABLIGH AKBAR

Koordinator : Endang Ishaq, S. Ag
Ketua : Bunaya I. Aziz
W. Ketua : Dzikri A
Sekretaris : Alifah Hidayti
Anggota : Lia Siti A
Diah
Khoirul Wildan
Yafi Hazim
Han-han
Ipang A.g
Ani
Ipit
SANTUNAN

Koordinator : M. Rofiq Najib, S.Pd, M,Pd
Ketua : Wildan Abdul Aziz
W. Ketua : Husni Mubarok
Sekretaris : Santi M
Anggota : Yayu Yustiawati
Agusti Yolandari
Wnarsiah
Asep Ilham Taufiq
Syarif Bahaudin M
Kholis M
Luthfi K
















JALAN SANTAI

Koordinator : U Anwar,S. Pd I
Ketua : Asep Saeful Ulum
W. Ketua : Septiani Ali
Sekretaris : Rida Farida
Anggota : Muiz Abdul Haq
Rizal Busyrol Karim
Farhan Hamdani
Rifqi imam
Darul m
Dela R
Ai SIti Aisyah
Aisyah
Peby Ritmayanti

























Lampiran 1
Bagi Para Donatur / Sponsor Utama :

NO. NAMA DONATUR BENTUK /BESARAN DONASI PARAF KET. LAMP. LOGO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40


Lampiran 2
Bagi Para Donatur / Sponsor Perusahaan :

NO. NAMA DONATUR BENTUK /BESARAN DONASI PARAF KET. LAMP. LOGO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Lampiran 3
Bagi Para Donatur / Sponsor :

NO. NAMA DONATUR BENTUK /BESARAN DONASI PARAF KET. LAMP. LOGO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

RENCANA SUMBER DANA

• SISWA : Rp 21.567.000
• DONATUR/SPONSOR : Rp 21.567.000

Jumlah Pemasukan : Rp 43.134.000

Kamis, 09 September 2010

LAPORAN PRAKTUKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BIJI KECAMBAH

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN

Laporan
Praktikum




Disusun Oleh :

TAUFIK SUHENDAR


MADRASAH ALIYAH NEGERI SUKAMANAH
2010-2011

BAB II
I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pertumbuhan
Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang bersifat irreversibel
Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif
Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut auksanometer

Jenis pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang menyebabkan batang batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi atau panjang.

~ diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal
~ meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelajan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi

~ teori tentang perkembangan meristem apikal diterangkan dengan teori histogen dan teori tunika korpus
a. teori tunika korpus
teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu tunika dan korpus.
Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah.

teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt

b. Teori histogen
Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks).

teori ini dikemukakan oleh Hanstein

b. pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar. Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral.
Ada dua macam meristem lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang tambah membesar) dan kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air).

Perkembangan
merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pemetangan atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis dan gametogenesis)
Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur.


Struktur biji
Biji terdapat dalam buah, biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio serta cadangan makanan.
Berdasarkan letak cadangan makanan, ada biji berendosperm atau beralbumin (jagung) dan ada yang tak berendosperm atau biji eksalbumin (biji bunga matahari)

Perkecambahan
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan
Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok
Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
Organogenesis sel: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
Morfogenesis sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi
Perkecambahan; proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru

Jenis perkecambahan:
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas:
1. Perkecambahan tipe epigaeal

Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil

2. Perkecambahan tipe hipogaeal
Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil

Perkecambahan
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa.
Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu, oksigen, dan cahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat dormansi biji)

Urutan proses perkecambahan:
Masuknya air kedalam biji  imbibisi
Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme , membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm
Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio.
Embrio tumbuh dann berkembang


Faktor Internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

1. Genetik (hereditas)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup.
Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan

2. Enzim
Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup(Biokatalisator).
Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama

3. Hormon (fitohormon)
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu
a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin)
b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin

1. Hormon Auksin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda)
Objek penelitian : Rumput (Avena sativa)
Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput
Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal

Struktur auksin
Struktur yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari
Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji

Fungsi hormon Auksin
Merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh
Merangsang pembentukkan akar
Merangsang pembentukkan buah tanpa biji (partenokarpi)
Merangsang differensiasi jaringan pembuluh
Merangsang absisi ( pengguguran pada daun)
Berperan dalam dominansi apikal

2. Hormon Giberelin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Ewiti. Kurosawa
Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish seedling (tanaman pucat dan luar biasa panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi
Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid)
Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan raksasa

Fungsi Giberelin
Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
Merangsang perkecambahan biji
Memecah dormansi biji
Merangsang pembungaan dan pembuahan

3. Hormon Sitokinin
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : Van Overbeek
Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa muda
Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis) yang disebut kinetin
Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin
Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun

Fungsi Sitokinin
Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
Menghambat dominansi apikal oleh auksin
Merangsang pertumbuhan kuncup lateral
Merangsang pemanjangan titik tumbuh
Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
Merangsang pembentukan akar cabang
Menghambat pertumbuhan akar adventive
Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun

4.Hormon Asam Absisat (ABA)
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott
Objek penelitian : buah kapas
Hasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhan
Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin
Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan buah

Fungsi Hormon Asam Absisat (ABA)
Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh
Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air
Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya
Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah

5. Hormon gas etilen
Asal kata : Bahasa Latin
Penemu : R. gene (1934)
Objek penelitian : buah yang masak
Hasil penelitian : Gas etilen mempercepat pemasakan buah
Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas
Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2

Fungsi hormon gas etilen
Mempercepat pematangan buah
Menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan
Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal
Merangsang proses absisi
Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan
Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus

6. Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang luka
Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin berperan sebagai kofaktor

Gbr. a. Distribusi Auksin pada Kecambah b. Pertumbuhan Ujung Akar dan Ujung Batang


7. Hormon Kalin
Dihasilkan pada jaringan meristem.
Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan
Jenisnya adalah:
a. Fitokalin : memacu pertumbuhan daun
b. Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang
c. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar
d. Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah
Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

1. Unsur hara
Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan:
Unsur makro
Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg
Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni
Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2
Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O
Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan O2
Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein
Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi

2.Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu
Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum
Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum
Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah
Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920

3.Kelembaban
Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan

4.Cahaya
Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis.
Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal  etiolasi
Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.
Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya
Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya

Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari.
Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (sterling B. Hendrik)
Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan atas:

Tumbuhan hari pendek ) short day plant)
Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam

Tumbuhan hari panjang (long day plant)
Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam

Tumbuhan hari netral (neutral day plant)
Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari

5. Air
Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah.
Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari

6. pH
pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia.
pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.


2. Tujuan
Membandingkan kecepatan pertumbuhan kacang di tempat yang gelap dengan kecepatan pertumbuhan ditempat yang bercahaya.











II. Bahan dan Alat

1. Bahan : Biji Kacang ( 10 Biji )
Tanah dan Gabah
2. Alat : 2 pot Berdiameter 15 cm
Mistar
Alat Tulis
Lidi
Label
III. cara kerja
a. : Sediakanlah 2 pot yang telah berisi tanah yang sudah dicampur gabah
dengan perbandingan 1 : 1
b. Tanamilah masing-masing pot dengan 5 biji kacang
c. Berilah label pada pot dan setiap kacang
d Simpanlah salah satu pot ditempat yang gelap dan satu lagi di tempat
yang terang
d. Setelah tumbuh, ukurlah tinggi tanaman tersebut . setiap hari selama
7 hari
e. Catatlah hasil pengukuran pada tabel hasil pengamatan
IV. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan
Hari ke Terang Gelap
1 2 3 4 5 Rata-rata 1 2 3 4 5 Rata-rata
1 1,5 0,8 1 1,5 1,2 1,2 1,7 2,5 0 2,4 1,5 1.62
2
3 3 0,7 2 1,9 1,5 1,82 3,9 10,6 1,3 13,5 6,8 7,22
4 7 4 6 6 6 5,6 10 20 7 23 14 14,8
5 10 6 10 10 10 9,2 13 24 10 26,5 16 17,9
6 13,8 11,4 17,2 14,5 17 14,78 18,5 30,4 20 30 23,2 24,96
7 15,5 15 20 17,5 22,6 18,22 21,5 30,5 25,3 30 27,5 25,96

Ket : Pengukuran dalam Cm

V. Pembahasan
Pada hari pertama pengamatan pada tumbuhan biji kecambah yang kami tanam di dua buah pot yang berdiameter 15 cm masing-masing pot itu ditanami 5 biji kacang dan disimpan di dua tempat yang berbeda yakni tempat yang gelap dan tempat yang terang. Pada praktikum ini kami mendapati sebuah perbedaan pertumbuhn antara tumbuhan yang kami simpan di tempat yang gelap dengan tumbuhan yang kami simpan di tempat yang terang. Antara lain perbedaan itu dapat dilihat secara kuantitatif dan kualitatif.
Secara kuantitatif pada hari pertama tumbuhan yang disimpan ditempat yang terang tumbuh berkisar 1,5 cm, 0,8 cm, 1 cm, 1,5 cm dan 1,2 cm. Sedangkan ditempat yang gelap pertumbuhanya berkisar 1,7 cm, 2,5 cm, 0 cm, 2,4 cm dan 1,5cm. Kalau di rata-ratakan pertumbuhan ditempat yang terang pada hari pertama mencapai 1,2 cm dan tumbuhan ditempat yang gelap mencapai 1,62 cm dari data yang tercantum diatas kita bisa melihat bahwa pertumbuhan di tempat yang gelap lebih cepat dari pada pertumbuhan ditepat yang terang.
Namun berbeda pada hari ke 2 kami tidak sempat mengukur tanaman dikarenakan pada saat itu sedang libur sekolah maka dari itu kami tidak bisa mengukur tanaman secara sempurna yakni selama 7 hari secara keseluruhan kami hanya mengamati tanaman selama 6 hari .
Tapi pada hari ke 3 alhamdulilah kami bisa fektif lagi belajar dan berhasil mengukur pertumbuhan tanaman, pada hasil pengukuran ke 3 kami cukup terjkejut dengan kecepatan pertumbuhan yang terjadi di tempat yang terang dan yang terjadi di tempat yang gelap pada saat itu pertumbuhan ditempat yang terang mencapai 3 cm, 1 cm. 2 cm, 1,9 cm 1,5 cm dengan rata-rata 1,88 cm. tidak kalah mengejutkan tanaman yang ditempatkan pada tempat yang gelap melakukan pertumbuhan sangat cepat 3,9 cm, 10,6 cm, 1,3 cm, 6,8 cm dengan rata-rata 7,22 cm.
Begitu pula pada hari ke 4 pertumbuhan kecambah terus meningkat dimulai dari tepat yang terang pertumbuhanya mencapai 7 cm, 4 cm, 6 cm, 6 cm, 6 cm dengan rata-rata 5,6 sedangkan pada tanaman yang ditempatkan pada tenpat yang gelap mencapai 5,6 cm, 10 cm, 20 cm, 7 cm, 23 cm, 14 cm, dengan rata-rata 14,8 cm.
Lalu pada hari ke 5 pertumbuhan tanaman biji kecambah ini terus meningkat dengan persentase pertumbuhan di tempat yang gterang berkisaraan 10 cm, 6 cm, 10 cm, 10 cm, 10 cm, dengan rata-rata 9,2 cm dan persentase pada pertumbuhan di tempat yang gelap berkisaraan 13 cm, 24 cm, 10 cm, 26,5 cm, 16 cm, dan rata-ratanya 17,9 cm.
Pada hri ke 6 seperti yang telah dibicarakan sebelumnya setiap hari pertumbuhan tanaman ini mengalami peningkatan seperti hari-hari sebelumnya dengan tinggi pertumbuhan tanaman yang di simpan di tempat yang terang mencapai 13,8 cm, 11,4 cm 17,2 cm, 14,5 cm, dan 17 cm dengan rata-rata 14,78 cm dan pada tumbuhan yang disimpan ditepat yang gelap mencapai 18, 5 cm, 30,4 cm, 20 cm, 30 cm, 23,2 cm dan rata-ratanya 24,42.
Dan pada hari terakhir pengamatan yakni hari ke 7 tumbuhan yang tumbuh di kedua tempat yang berbeda itu ini memperlihatkan pertumbuhan yang mencolok antara pertumbuhan dua tempat tersebut pertumbuhan di tempat yang terang berkisaraan 15,5 cm 15 cm, 20 cm, 17,5 cm 22,6 cm mencapai rata-rata 18,22 cm, dan pada hari yang gelap pula pertumbuhan ini berkisaraan 21,5 cm, 30,5 cm 25.3 cm 30 cm, 27,5 cm dengan rata-rata 26,96.
Dari data yang telah tertera di atas dapat disimpulkan secara keseluruhan pertumbuhan yang paling tinggi tumbuh di daerah yang terang yakni pada pertumbuhan hari ke 6 dan ke 7 dengan rata-rata 5,58 cm sedangkan pada daerah yang gelap pertumbuhan paling tinggi pada hari ke 4 dan ke 5 dengan persentase 7, 58 cm.
Sedangkan secara kualitatif pada pertumbuhan tanaman biji kecambah yang ditanam didua tempat yang berbeda menghasilkan perbedaan kalau di tempat yang terang pertumbuhanya sempurna dengan daun yang lebar batang yang tebal dan kokoh da warna yang hijau. sedangkan pada tempat yang gelap pertumbuhanya kurang sempuran dengan daun yang tidak berkembang batang yang kompos dan warnanya agak menguning.
Dengan demikian berdasarkan tabel pengamatan di atas teori yang dikemukakan selama ini adalah benar kalau tanaman yang ditanam ditempat yang gelap lbih cepat pertumbuhanya dibandingkan dengan tanaman yang disimpan di tempat yang terang hal itu disebabkan oleh hormon auksin yang merangsang pembelahan sel untuk memperpanjang tubuhtanaman namun jika terurai oleh cahaya matahari, auksin terurai menjadi zat lain sehingga di daerah pertumbuhan tidak ada yang mempegaruhi pembelahansel-selnya akibatnya ertumbuhan terhambat.


















BAB III
Kesimpulan
- pertumbuhan ditempat yang gelap lebih cepat tumbuhnya dibandingkan dengan di tempat yang terang.
- Pertumbuhan itu di pengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor internak dan eksternal
- Faktor internal meliputi hormon dan gen
- Faktor eksternal meliputi air, kelembaban, suhu, cahaya.























Daftar Pustaka
Departemen pendidikan dan kebudayaan. 1999. GBPP 1994 suplemen. Jakarta
Syamsuri,iskandar, dkk 2002.biologi SMA 1B. Jakarta : erlangga
www. Ilmubiologi.com

Jumat, 06 Agustus 2010

Sistem Reproduksi Pria

Sistem reproduksi pria terdiri atas testis dan sekumpulan duktus dan kelenjar. Sperma diproduksi dalam testis dan ditranspor melalui saluran reproduksi, yaitu: epididimis, duktus deferens, duktus ejakulatorius, dan uretra. Kelenjar reproduksi menghasilkan sekret yang menjadi bagian semen, yaitu cairan yang diejakulasi dari uretra. Kelenjar-kelenjar ini antara lain vesikula seminalis, prostat, dan bulbouretralis.

Organ reproduksi dalam pria terdiri dari testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris. Sedangkan organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.

Testis
Testis terletak didalam skrotum, kantong pada kulit di antara paha atas. Fungsi testis secara umum adalah memproduksi sperma dan hormon testosteron. Masing-masing testis didalamnya terbagi menjadi dua lobus. Masing-masing lobus berisi tubulus seminiferus, tempat spermatogenesis berlangsung. Di antara spermatogonia, terdapat sel-sel sustentakular (sertoli) yang memproduksi hormon inhibin yang distimulasi oleh testosteron. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisial yang menghasilkan testosteron ketika distimulasi oleh luteinizing hormone (LH) dari kelenjar hipofisis anterior. Selain berperan dalam pematangan sperma, testosteron juga bertanggung jawab untuk karateristik kelamin sekunder pria, yang mulai berkembang pada saat pubertas.

Sebuah sperma terdiri atas beberapa bagian. Kepala sperma berisi 23 kromosom. Pada ujung kepalanya terdapat akrosom yang berisi enzim untuk mencerna membran sel telur. Pada bagian tengah terdapat mitokondria, yang memproduksi ATP. Flagelum memungkinkan motilitas pada sel sperma yaitu kemampuan sperma untuk bergerak.

Sperma dari tubulus seminiferus memasuki jaringan tubular, yang disebut rete testis, kemudian masuk ke epididimis yang merupakan saluran reproduksi pertama.

Epididimis
Epididimis adalah pipa dengan panjang 6 meter, yang berliku-liku pada permukaan posterior masing-masing testis serta terdiri dari kepala/kaput yang terletak di atas kutup testis, badan dan ekor apididimis sebagian ditutupi oleh lapisan viseral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal. Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens. Dalam epididimis, sperma mengalami maturasi lengkap dan flagelnya mulai berfungsi. Otot polos pada dinding epididimis akan menggerakkan sperma, masuk ke dalam duktus deferens.

Duktus Deferens
Disebut juga vas deferens, yang berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis. Duktus deferens memanjang dari epididimis dalam skrotum pada masing-masing sisinya ke dalam rongga abdomen melalui kanalis inguinalis. Saluran ini merupakan muara pada dinding abdomen untuk funikulus spermatikus, yaitu selubung jaringan ikat yang mengandung duktus deferens, pembuluh darah, dan saraf. Karena kanalis inguinalis merupakan muara pada dinding muskular.

Duktus Ejakulatorius
Duktus Ejakulatorius menerima sperma dari duktus deferens dan sekresi vesikula seminalis disisinya. Kedua duktus ejakulatorius bermuara ke dalam uretra.

Vesikula Seminalis
Sepasang vesikula seminalis terdapat pada bagian posterior vesika urinaria. Sekresinya mengandung fruktosa yang menjadi sumber energi bagi sperma dan membuat suasana tetap basa untuk meningkatkan motilitas sperma. Saluran pada masing-masing vesikula seminalis bersatu dengan duktus deferens pada sisinya untuk membentuk duktus ejakulatorius.

Prostat
Merupakan suatu kelenjar otot yang terletak dibawah vesika urinaria serta menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Kelenjar prostat terdiri dari 4 lobus,yaitu:

1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Lobus medial

Kelenjar prostat mengelilingi satu inci pertama uretra yang muncul dari vesika urinaria. Jaringan kelenjar prostat mensekresi cairan basa yang membantu untuk mempertahankan motilitas sperma. Otot polos pada kelenjar prostat berkontraksi selama ejakulasi untuk turut berperan dalam pengeluaran semen dari uretra.

Glandula Bulbouretralis
Disebut juga glandula cowper, glandula bulbouretralis terletak di bawah prostat dan bermuara kedalam uretra. Sekresinya yang bersifat basa akan menyelimuti bagian dalam uretra sesaat sebelum ejakulasi, yang akan menetralisasi keasaman urine yang mungkin keluar.

Uretra-Penis
Uretra merupakan saluran akhir yang akan dilalui oleh semen dan memiliki bagian terpanjang yang tertutup oleh penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari vesikula seminalis dan juga sebagai saluran untuk membuang urine dari kandung kemih. Penis adalah organ genitalia eksternal, bagian distalnya disebut glans penis dan ditutupi lapisan kulit yang disebut preputium atau kulup. Sirkumsisi adalah suatu tindakan pembedahan untuk membuang kulup.

Didalam penis terdapat tiga massa jaringan kavernosa (erektil). Masing-masing terdiri atas serangkaian otot polos dan jaringan ikat yang berisi sinus-sinus darah yang lebar dan tidak teratur.

Semen
Semen terdiri atas sperma dan sekresi vesikula seminalis, prostat dan glandula bulbouretralis. Rata-rata PH-nya adalah 7,4. Selama ejakulasi, sekitar 2-4 ml semen dikeluarkan. Setiap milliliter semen mengandung seratus juta sel sperma.

Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus selama masa seksual aktif akibat stimulasi oleh hormon gonadotropin hipofisis anterior, yang dimulai rata-rata pada umur 13 tahun dan terus berlanjut hampir di seluruh sisa kehidupan, namun sangat menurun pada usia tua.

Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh. Keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam spermatogenesis dari sel-sel germinal sampai menjadi sperma adalah sekitar 75 hari. Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli. Sel-sel sertoli akan menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis.

Pada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia berpindah di antara sel-sel sertoli menuju lumen sentral tubulus seminiferus. Sel-sel sertoli ini sangat besar, dengan pembungkus sitoplasma yang berlabihan yang mengelilingi spermatogonia yang sedang berkembang sampai menuju bagian tengah lumen tubulus.

Spermatogonia yang melewati lapisan pertahanan masuk ke dalam lapisan sel sertoli akan dimodifikasi secara berangsur-angsur dan membesar untuk membentuk spermatosit primer yang besar. Setiap spermatosit tersebut, selanjutnya mengalami pembelahan mitosis untuk membentuk dua spermatosit sekunder. Setelah beberapa hari, spermatosit sekunder ini juga membelah menjadi spermatid yang akhirnya menjadi spermatozoa (sperma).

Selama masa pergantian dari tahap spermatosit ke tahap spermatid, 46 kromosom spermatozoa dibagi sehingga 23 kromosom diberikan ke satu spermatid dan 23 lainnya ke spermatid yang kedua.

Stuktur sperma terdiri dari kepala, leher dan ekor. Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum. Pada leher sperma terdapat mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energi untuk gerak ekor sperma.

Sperma bergerak dari tubulus seminiferus menuju epididimis, dan tinggal disini sekitar tiga minggu sampai sperma matang. Selanjutnya sperma memasuki saluran vas deferens hingga ujung saluran dan bercampur dengan vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper. Sperma yang telah bercampur dengan sekret tersebut dinamakan semen. Selanjutnya, semen keluar dari ujung vas deferens, menuju saluran ejakulatorius dan uretra yang juga merupakan saluran kencing. Keluarnya semen dari dalam tubuh disebut ejakulasi. Sebelum ejakulasi, biasanya kondisi penis menegang. Keadaan seperti ini dinamakan ereksi. Saat ejakulasi, tempat keluar urine tertutup otot disekitarnya sehingga semen dan urine tidak tercampur.

Aktifitas Seksual Pria
Rangsangan akhir organ sensorik dan sensasi seksual menjalar melalui saraf pudendu. Melalui pleksus sakralis dari medula spinalis membantu rangsangan aksi seksual yang mengirim sinyal ke medula yang meningkatkan sensasi seksual yang berasal dari dalam. Akibat dari dorongan seksual akan mengisi organ seksual dengan merangsang mukosa uretra.

Unsur psikis rangsangan seksual. Sesuai dengan meningkatnya kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan seksual dengan memikirkan atau berkhayal menyebabkan terjadi aksi seksual sehingga menimbulkan ejakulasi atau pengeluaran selama mimpi terutama usia remaja.
Aksi seksual pada medula spinalis. Fungsi otak tidak terlalu penting karena rangsangan genital menyebabkan ejakulasi dihasilkan dari mekanisme refleks yang sudah terintegrasi pada medula spinalis lumbalis. Mekanisme ini dapat dirangsang secara psikis dan seksual yang nyata serta kombinasi keduanya.

Pengaturan Fungsi Seksual Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, seperti: testosteron, LH, FSH, estrogen, dan hormon pertumbuhan. Pelepasan hormon gonadotropin (GnRH) oleh hipotalamus merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk menyekresi LH, hormon perangsang LH, dan FSH. Hipotalamus melepaskan GnRH yang di angkut ke kelenjar hipotalamus anterior dalam merangsang pelepasan LH dan FSH darah porta. Perangsangan hormon ini ditentukan oleh frekuensi dari siklus sekresi dan jumlah GnRH yang dilepaskan setiap siklus. Sekresi LH mengikuti pelepasan GnRH dan sekresi FSH berubah lebih lambat sebagai respon perubahan jangka panjang GnRH.

Sistem Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi.
oleh : Taufik Suhendar

1.Organ Reproduksi
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin).
Ovarium
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 – 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi.
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.
Saluran reproduksi
Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.
Oviduk
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
Uterus
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris.
Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan penis, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.
2.Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer.
Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi perempuan tumbuh menjadi anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya memiliki sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya.
Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupaakn oosit yang berukuran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (polosit primer).
Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II (meiosis kedua). Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil yang disebut badan polar kedua (polosit sekunder). Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.
Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur (folikel) merupakan sel pembungkus penuh cairan yang menglilingi ovum. Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan perubahan oosit primer menjadi oosit sekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan.
3.Hormon pada Wanita
Pada wanita, peran hormon dalam perkembangan oogenesis dan perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah dalam siklus menstruasi.
Siklus menstruasi
Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi sekitar 28 hari. Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan dengan adanya kerjasama antara hipotalamus dan ovarium. Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yang mempengaruhi mekanisme siklus menstruasi.
Untuk mempermudah penjelasan mengenai siklus menstruasi, patokannya adalah adanya peristiwa yang sangat penting, yaitu ovulasi. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (½ n) menstruasi. Untuk periode atau siklus hari pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi. Siklus menstruasi dikelompokkan menjadi empat fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi.
Fase menstruasi
Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal (endometrium). Lepasnya ovum tersebut menyebabkan endometrium sobek atau meluruh, sehingga dindingnya menjadi tipis. Peluruhan pada endometrium yang mengandung pembuluh darah menyebabkan terjadinya pendarahan pada fase menstruasi. Pendarahan ini biasanya berlangsung selama lima hari. Volume darah yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50mL.
Fase pra-ovulasi
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin. Gonadotropin merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH. Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai hari ke-14 hingga folikel menjadi matang atau disebut folikel de Graaf dengan ovum di dalamnya. Selama pertumbuhannya, folikel juga melepaskan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali (proliferasi) sel-sel penyusun dinding dalam uterus dan endometrium. Peningkatan konsentrasi estrogen selama pertumbuhan folikel juga mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifta basa. Lendir yang bersifat basa berguna untuk menetralkan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung lingkungan hidup sperma.
Fase ovulasi
Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama fase pra-ovulasi menyebabkan reaksi umpan balik negatif atau penghambatan terhadap pelepasan FSH lebih lanjut dari hipofisis. Penurunan konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskan LH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf. Pada saat inilah disebut ovulasi, yaitu saat terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf dan siap dibuahi oleh sperma. Umunya ovulasi terjadi pada hari ke-14.
Fase pasca-ovulasi
Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder karena pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen (namun tidak sebanyak folikel de Graaf memproduksi estrogen) dan hormon lainnya, yaitu progesteron. Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan dinding dalam uterus atau endometrium dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium. Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara. Keseluruhan fungsi progesteron (juga estrogen) tersebut berguna untuk menyiapkan penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan.
Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari ke-15 sampai hari ke-28. Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan. Korpus albikan memiliki kemampuan produksi estrogen dan progesteron yang rendah, sehingga konsentrasi estrogen dan progesteron akan menurun. Pada kondisi ini, hipofisis menjadi aktif untuk melepaskan FSH dan selanjutnya LH, sehingga fase pasca-ovulasi akan tersambung kembali dengan fase menstruasi berikutnya.
4.Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah korona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam korona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder.
Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu, sehingga terjadi aktivitas yang saling mendukung.
Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan:
hialuronidase
Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
akrosin
Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida.
antifertilizin
Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.
Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin yang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi :
• Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
• Menarik sperma secara kemotaksis positif.
• Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya. Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaian meiosis II dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oosit sekunder.
Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti (nukleus) pada kepala sperma akan membesar. Sebaliknya, ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian, inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan 23 pasang kromosom (2n) atau 46 kromosom.
5.Gestasi (Kehamilan)
Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam perjalannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula.
Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit. Tahap ini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel (blastosol). Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
Sel-sel bagian luar blastosit
Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan membantu implantasi blastosit pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-sel trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk mencerna serta mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel trofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan.
Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu proses transportasi, respirasi, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama embrio hidup dalam uterus. Selain itu, adanya lapisan-lapisan membran melindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari luar, termasuk kekeringan.
Sakus vitelinus
Sakus vitelinus (kantung telur) adalah membran berbentuk kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam pada blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion.
Korion
Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion membentuk vili korion (jonjot-jonjot) di dalam endometrium. Vili korion berisi pembuluh darah emrbrio yang berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di dalam endometrium uterus. Korion dengan jaringan endometrium uterus membentuk plasenta, yang merupakan organ pemberi nutrisi bagi embrio.
Amnion
Amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio dalam satu ruang yang berisi cairan amnion (ketuban). Cairan amnion dihasilkan oleh membran amnion. Cairan amnion berfungsi untuk menjaga embrio agar dapat bergerak dengan bebas, juga melindungi embrio dari perubahan suhu yang drastis serta guncangan dari luar.
Alantois
Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari). Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometrium uterus ibu. Di dalam alantois terdapat pembuluh darah yang menyalurkan zat-zat makanan dan oksigen dari ibu dan mengeluarkan sisa metabolisme, seperti karbon dioksida dan urea untuk dibuang oleh ibu.
Sel-sel bagian dalam blastosit
Sel-sel bagian dalam blastosit akan berkembang menjadi bakal embrio (embrioblas). Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar yang terdiri dari lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Permukaan ektoderm melekuk ke dalam sehingga membentuk lapisan tengah (mesoderm). Selanjutnya, ketiga lapisan tersebut akan berkembang menjadi berbagai organ (organogenesis) pada minggu ke-4 sampai minggu ke-8.
Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpa dan kelenjar kelamin. Endoderm akan membentuk organ-organ yang berhubungan langsung dengan sistem pencernaan dan pernapasan.
Selanjutnya, mulai minggu ke-9 sampai beberapa saat sebelum kelahiran, terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus.
6.Persalinan
Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkala hingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan kepekaan dan aktifitas uterus sehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan faktor-faktor mekanis.
Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin.
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus.
Oksitosin
Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Oksitosin berfungsi untuk kontraksi uterus.
Prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
Relaksin
Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan.
7.Laktasi
Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susu dari ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu (payudara) ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa (jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang.
Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan lemak disekitarnya juga bertambah besar. Walaupun estrogen dan progesteron penting untuk perkembangan fisik kelenjar payudara selama kehamilan, pengaruh khusus dari kedua hormon ini adalah untuk mencegah sekresi dari air susu. Sebaliknya, hormon prolaktin memiliki efek yang berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dari minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga memiliki sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
Kanker genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.
Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
Infeksi vagina
Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau ba

Teknik Permainan Bola volly

Teknik Dasar Bola Voli
oleh : Taufik Suhendar

TEKNIK DASAR BOLA VOLI

Teknik dalam permainan bola voli ada 2 macam, yaitu :

1. Teknik Tanpa Bola.
a. Sikap Siap.
Berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki yang lain, kedua kaki terbuka selebar bahu, kedua lutut ditekuk sampai membentuk sudut 135º, kedua tangan ditekuk sedikit diletakkan rileks didepan tubuh, badan dicondongkan kedepan sampai tumit terangkat.
b. Pengambilan posisi yang tepat & benar.
c. Langkah kaki gerak kedepan, kebelakang, kesamping kiri & kesamping kanan.
d. Langkah kaki untuk awalan Smash dan awalan Block.
e. Bergulir kesamping & bergulir kebelakang.
f. Gerak meluncur.
g. Gerak tipuan

2. Teknik Dengan Bola
a. Service untuk menyajikan bola pertama.
1. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.

Jenis² Underhand Service
a. Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
b. Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
c. Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
d. Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

2. Overhead Service

Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama² memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.

Jenis² Overhead Service
a. Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
b. Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
c. Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
d. Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

3. Floating Service
a. Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan

b. Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.

4. Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.

Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
o Dapat menjatuhkan mental lawan
o Mempersulit lawan untuk membangun serangan
o Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
o Memudahkan kerja defender

Teknik Jump Serve :
o Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
o Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
o Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
o Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
o Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
o Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah².

Cara Melatih
o Untuk control spike, latihan diberikan mulai 3m atau di garis serang, bola dilempar sendiri dan spike. Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan lakukan pada jarak 4m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi pukulan.
o Latihan dapat digabung dengan receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.
o Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda jaraknya ± 2m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun harus berbeda.
o Kontak pukulan pada bola dari jarak 3m berbeda dengan kontak pada bola pada garis belakang, semakin kebelakang kontak makin dibawah bola.
o Pemukul tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.
o Latih pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa lompatan dari garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam lapangan.
o Konsentrasi dalam jump serve sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10 bola untuk setiap posisi dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.

b. Pass Bawah berguna untuk passing dan umpan.

o Pemain melakukan sikap siap.
o Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.
o Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135º menjadi 45º.
o Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
o Kembali kepada sikap siap.




Jenis² Pass Bawah
1. Pass Bawah dua Tangan
2. Pass Bawah Satu Tangan
3. Pass Bawah Bergulir Kesamping
4. Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
5. Pass Bawah Meluncur Kedepan



c. Pass atas berguna untuk passing dan umpan

Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
o Pemain melakukan sikap siap.
o Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
o Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
o Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
o Kembali kepada sikap siap.




Jenis² Pass Atas
1. Pass Atas Normal
2. Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
3. Pass Atas Bergulir Kesamping
4. Pass Atas Meloncat


d. Umpan untuk menyajikan bola pada Smasher.

1. Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.

Jenis² Umpan.

a. Umpan Normal/Open.
Bola segera diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.


b. Umpan Semi.
Perkenaan bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari pengumpan.

c. Umpan Straight/Kamboja.
Parabol bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola, Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapngan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.

d. Umpan Quick.
Teknik umpan ini memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya pasing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut quick B.



2. Umpan Kebelakang
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.

e. Smash untuk serangan guna mematikan lawan.
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat


o Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.

o Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
o Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.


o Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.

o Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Jenis² Smash.

1. Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.

2. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open

3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.

4. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

5. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.

7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

8. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.

9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.

10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.


f. Block bermanfaat untuk pertahanan di net.
Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira² lawan akan memukul bola.
Proses melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : Awalan, Melompat, Kontak dengan Bola & Mendarat.





Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua tangan didepan dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari² dikembangkan lebar². Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat. Jari² kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar² dapat mengurung bola tersebut.
Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki dan lentur.

Jenis² Block

1. Block Bola Open
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 100º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

2. Block Bola Semi
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 110º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

3. Block Bola Quick
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135º), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
o Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
o Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
o Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
o Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block
o Side step (Block 2 step) dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
o Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak.








Quote original message





jbram


© 2010 Multiply • English • About • Blog • Terms • Privacy • Corporate • Advertise • Translate • API • Contact • Help