Jumat, 06 Agustus 2010

Sistem Reproduksi Pria

Sistem reproduksi pria terdiri atas testis dan sekumpulan duktus dan kelenjar. Sperma diproduksi dalam testis dan ditranspor melalui saluran reproduksi, yaitu: epididimis, duktus deferens, duktus ejakulatorius, dan uretra. Kelenjar reproduksi menghasilkan sekret yang menjadi bagian semen, yaitu cairan yang diejakulasi dari uretra. Kelenjar-kelenjar ini antara lain vesikula seminalis, prostat, dan bulbouretralis.

Organ reproduksi dalam pria terdiri dari testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris. Sedangkan organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.

Testis
Testis terletak didalam skrotum, kantong pada kulit di antara paha atas. Fungsi testis secara umum adalah memproduksi sperma dan hormon testosteron. Masing-masing testis didalamnya terbagi menjadi dua lobus. Masing-masing lobus berisi tubulus seminiferus, tempat spermatogenesis berlangsung. Di antara spermatogonia, terdapat sel-sel sustentakular (sertoli) yang memproduksi hormon inhibin yang distimulasi oleh testosteron. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel-sel interstisial yang menghasilkan testosteron ketika distimulasi oleh luteinizing hormone (LH) dari kelenjar hipofisis anterior. Selain berperan dalam pematangan sperma, testosteron juga bertanggung jawab untuk karateristik kelamin sekunder pria, yang mulai berkembang pada saat pubertas.

Sebuah sperma terdiri atas beberapa bagian. Kepala sperma berisi 23 kromosom. Pada ujung kepalanya terdapat akrosom yang berisi enzim untuk mencerna membran sel telur. Pada bagian tengah terdapat mitokondria, yang memproduksi ATP. Flagelum memungkinkan motilitas pada sel sperma yaitu kemampuan sperma untuk bergerak.

Sperma dari tubulus seminiferus memasuki jaringan tubular, yang disebut rete testis, kemudian masuk ke epididimis yang merupakan saluran reproduksi pertama.

Epididimis
Epididimis adalah pipa dengan panjang 6 meter, yang berliku-liku pada permukaan posterior masing-masing testis serta terdiri dari kepala/kaput yang terletak di atas kutup testis, badan dan ekor apididimis sebagian ditutupi oleh lapisan viseral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal. Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens. Dalam epididimis, sperma mengalami maturasi lengkap dan flagelnya mulai berfungsi. Otot polos pada dinding epididimis akan menggerakkan sperma, masuk ke dalam duktus deferens.

Duktus Deferens
Disebut juga vas deferens, yang berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis. Duktus deferens memanjang dari epididimis dalam skrotum pada masing-masing sisinya ke dalam rongga abdomen melalui kanalis inguinalis. Saluran ini merupakan muara pada dinding abdomen untuk funikulus spermatikus, yaitu selubung jaringan ikat yang mengandung duktus deferens, pembuluh darah, dan saraf. Karena kanalis inguinalis merupakan muara pada dinding muskular.

Duktus Ejakulatorius
Duktus Ejakulatorius menerima sperma dari duktus deferens dan sekresi vesikula seminalis disisinya. Kedua duktus ejakulatorius bermuara ke dalam uretra.

Vesikula Seminalis
Sepasang vesikula seminalis terdapat pada bagian posterior vesika urinaria. Sekresinya mengandung fruktosa yang menjadi sumber energi bagi sperma dan membuat suasana tetap basa untuk meningkatkan motilitas sperma. Saluran pada masing-masing vesikula seminalis bersatu dengan duktus deferens pada sisinya untuk membentuk duktus ejakulatorius.

Prostat
Merupakan suatu kelenjar otot yang terletak dibawah vesika urinaria serta menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Kelenjar prostat terdiri dari 4 lobus,yaitu:

1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Lobus medial

Kelenjar prostat mengelilingi satu inci pertama uretra yang muncul dari vesika urinaria. Jaringan kelenjar prostat mensekresi cairan basa yang membantu untuk mempertahankan motilitas sperma. Otot polos pada kelenjar prostat berkontraksi selama ejakulasi untuk turut berperan dalam pengeluaran semen dari uretra.

Glandula Bulbouretralis
Disebut juga glandula cowper, glandula bulbouretralis terletak di bawah prostat dan bermuara kedalam uretra. Sekresinya yang bersifat basa akan menyelimuti bagian dalam uretra sesaat sebelum ejakulasi, yang akan menetralisasi keasaman urine yang mungkin keluar.

Uretra-Penis
Uretra merupakan saluran akhir yang akan dilalui oleh semen dan memiliki bagian terpanjang yang tertutup oleh penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari vesikula seminalis dan juga sebagai saluran untuk membuang urine dari kandung kemih. Penis adalah organ genitalia eksternal, bagian distalnya disebut glans penis dan ditutupi lapisan kulit yang disebut preputium atau kulup. Sirkumsisi adalah suatu tindakan pembedahan untuk membuang kulup.

Didalam penis terdapat tiga massa jaringan kavernosa (erektil). Masing-masing terdiri atas serangkaian otot polos dan jaringan ikat yang berisi sinus-sinus darah yang lebar dan tidak teratur.

Semen
Semen terdiri atas sperma dan sekresi vesikula seminalis, prostat dan glandula bulbouretralis. Rata-rata PH-nya adalah 7,4. Selama ejakulasi, sekitar 2-4 ml semen dikeluarkan. Setiap milliliter semen mengandung seratus juta sel sperma.

Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus selama masa seksual aktif akibat stimulasi oleh hormon gonadotropin hipofisis anterior, yang dimulai rata-rata pada umur 13 tahun dan terus berlanjut hampir di seluruh sisa kehidupan, namun sangat menurun pada usia tua.

Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh. Keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam spermatogenesis dari sel-sel germinal sampai menjadi sperma adalah sekitar 75 hari. Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli. Sel-sel sertoli akan menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis.

Pada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia berpindah di antara sel-sel sertoli menuju lumen sentral tubulus seminiferus. Sel-sel sertoli ini sangat besar, dengan pembungkus sitoplasma yang berlabihan yang mengelilingi spermatogonia yang sedang berkembang sampai menuju bagian tengah lumen tubulus.

Spermatogonia yang melewati lapisan pertahanan masuk ke dalam lapisan sel sertoli akan dimodifikasi secara berangsur-angsur dan membesar untuk membentuk spermatosit primer yang besar. Setiap spermatosit tersebut, selanjutnya mengalami pembelahan mitosis untuk membentuk dua spermatosit sekunder. Setelah beberapa hari, spermatosit sekunder ini juga membelah menjadi spermatid yang akhirnya menjadi spermatozoa (sperma).

Selama masa pergantian dari tahap spermatosit ke tahap spermatid, 46 kromosom spermatozoa dibagi sehingga 23 kromosom diberikan ke satu spermatid dan 23 lainnya ke spermatid yang kedua.

Stuktur sperma terdiri dari kepala, leher dan ekor. Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum. Pada leher sperma terdapat mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energi untuk gerak ekor sperma.

Sperma bergerak dari tubulus seminiferus menuju epididimis, dan tinggal disini sekitar tiga minggu sampai sperma matang. Selanjutnya sperma memasuki saluran vas deferens hingga ujung saluran dan bercampur dengan vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper. Sperma yang telah bercampur dengan sekret tersebut dinamakan semen. Selanjutnya, semen keluar dari ujung vas deferens, menuju saluran ejakulatorius dan uretra yang juga merupakan saluran kencing. Keluarnya semen dari dalam tubuh disebut ejakulasi. Sebelum ejakulasi, biasanya kondisi penis menegang. Keadaan seperti ini dinamakan ereksi. Saat ejakulasi, tempat keluar urine tertutup otot disekitarnya sehingga semen dan urine tidak tercampur.

Aktifitas Seksual Pria
Rangsangan akhir organ sensorik dan sensasi seksual menjalar melalui saraf pudendu. Melalui pleksus sakralis dari medula spinalis membantu rangsangan aksi seksual yang mengirim sinyal ke medula yang meningkatkan sensasi seksual yang berasal dari dalam. Akibat dari dorongan seksual akan mengisi organ seksual dengan merangsang mukosa uretra.

Unsur psikis rangsangan seksual. Sesuai dengan meningkatnya kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan seksual dengan memikirkan atau berkhayal menyebabkan terjadi aksi seksual sehingga menimbulkan ejakulasi atau pengeluaran selama mimpi terutama usia remaja.
Aksi seksual pada medula spinalis. Fungsi otak tidak terlalu penting karena rangsangan genital menyebabkan ejakulasi dihasilkan dari mekanisme refleks yang sudah terintegrasi pada medula spinalis lumbalis. Mekanisme ini dapat dirangsang secara psikis dan seksual yang nyata serta kombinasi keduanya.

Pengaturan Fungsi Seksual Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, seperti: testosteron, LH, FSH, estrogen, dan hormon pertumbuhan. Pelepasan hormon gonadotropin (GnRH) oleh hipotalamus merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk menyekresi LH, hormon perangsang LH, dan FSH. Hipotalamus melepaskan GnRH yang di angkut ke kelenjar hipotalamus anterior dalam merangsang pelepasan LH dan FSH darah porta. Perangsangan hormon ini ditentukan oleh frekuensi dari siklus sekresi dan jumlah GnRH yang dilepaskan setiap siklus. Sekresi LH mengikuti pelepasan GnRH dan sekresi FSH berubah lebih lambat sebagai respon perubahan jangka panjang GnRH.

Sistem Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi.
oleh : Taufik Suhendar

1.Organ Reproduksi
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin).
Ovarium
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 – 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi.
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.
Saluran reproduksi
Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.
Oviduk
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
Uterus
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris.
Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan penis, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.
2.Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer.
Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi perempuan tumbuh menjadi anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya memiliki sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya.
Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupaakn oosit yang berukuran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (polosit primer).
Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II (meiosis kedua). Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil yang disebut badan polar kedua (polosit sekunder). Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.
Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur (folikel) merupakan sel pembungkus penuh cairan yang menglilingi ovum. Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan perubahan oosit primer menjadi oosit sekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan.
3.Hormon pada Wanita
Pada wanita, peran hormon dalam perkembangan oogenesis dan perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah dalam siklus menstruasi.
Siklus menstruasi
Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi sekitar 28 hari. Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan dengan adanya kerjasama antara hipotalamus dan ovarium. Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yang mempengaruhi mekanisme siklus menstruasi.
Untuk mempermudah penjelasan mengenai siklus menstruasi, patokannya adalah adanya peristiwa yang sangat penting, yaitu ovulasi. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (½ n) menstruasi. Untuk periode atau siklus hari pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi. Siklus menstruasi dikelompokkan menjadi empat fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi.
Fase menstruasi
Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal (endometrium). Lepasnya ovum tersebut menyebabkan endometrium sobek atau meluruh, sehingga dindingnya menjadi tipis. Peluruhan pada endometrium yang mengandung pembuluh darah menyebabkan terjadinya pendarahan pada fase menstruasi. Pendarahan ini biasanya berlangsung selama lima hari. Volume darah yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50mL.
Fase pra-ovulasi
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin. Gonadotropin merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH. Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai hari ke-14 hingga folikel menjadi matang atau disebut folikel de Graaf dengan ovum di dalamnya. Selama pertumbuhannya, folikel juga melepaskan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali (proliferasi) sel-sel penyusun dinding dalam uterus dan endometrium. Peningkatan konsentrasi estrogen selama pertumbuhan folikel juga mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifta basa. Lendir yang bersifat basa berguna untuk menetralkan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung lingkungan hidup sperma.
Fase ovulasi
Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama fase pra-ovulasi menyebabkan reaksi umpan balik negatif atau penghambatan terhadap pelepasan FSH lebih lanjut dari hipofisis. Penurunan konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskan LH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf. Pada saat inilah disebut ovulasi, yaitu saat terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf dan siap dibuahi oleh sperma. Umunya ovulasi terjadi pada hari ke-14.
Fase pasca-ovulasi
Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder karena pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen (namun tidak sebanyak folikel de Graaf memproduksi estrogen) dan hormon lainnya, yaitu progesteron. Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan dinding dalam uterus atau endometrium dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium. Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara. Keseluruhan fungsi progesteron (juga estrogen) tersebut berguna untuk menyiapkan penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan.
Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari ke-15 sampai hari ke-28. Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan. Korpus albikan memiliki kemampuan produksi estrogen dan progesteron yang rendah, sehingga konsentrasi estrogen dan progesteron akan menurun. Pada kondisi ini, hipofisis menjadi aktif untuk melepaskan FSH dan selanjutnya LH, sehingga fase pasca-ovulasi akan tersambung kembali dengan fase menstruasi berikutnya.
4.Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah korona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam korona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder.
Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu, sehingga terjadi aktivitas yang saling mendukung.
Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan:
hialuronidase
Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
akrosin
Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida.
antifertilizin
Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.
Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin yang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi :
• Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
• Menarik sperma secara kemotaksis positif.
• Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya. Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaian meiosis II dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oosit sekunder.
Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti (nukleus) pada kepala sperma akan membesar. Sebaliknya, ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian, inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan 23 pasang kromosom (2n) atau 46 kromosom.
5.Gestasi (Kehamilan)
Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam perjalannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula.
Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit. Tahap ini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel (blastosol). Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
Sel-sel bagian luar blastosit
Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan membantu implantasi blastosit pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-sel trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk mencerna serta mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel trofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan.
Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu proses transportasi, respirasi, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama embrio hidup dalam uterus. Selain itu, adanya lapisan-lapisan membran melindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari luar, termasuk kekeringan.
Sakus vitelinus
Sakus vitelinus (kantung telur) adalah membran berbentuk kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam pada blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion.
Korion
Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion membentuk vili korion (jonjot-jonjot) di dalam endometrium. Vili korion berisi pembuluh darah emrbrio yang berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di dalam endometrium uterus. Korion dengan jaringan endometrium uterus membentuk plasenta, yang merupakan organ pemberi nutrisi bagi embrio.
Amnion
Amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio dalam satu ruang yang berisi cairan amnion (ketuban). Cairan amnion dihasilkan oleh membran amnion. Cairan amnion berfungsi untuk menjaga embrio agar dapat bergerak dengan bebas, juga melindungi embrio dari perubahan suhu yang drastis serta guncangan dari luar.
Alantois
Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari). Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometrium uterus ibu. Di dalam alantois terdapat pembuluh darah yang menyalurkan zat-zat makanan dan oksigen dari ibu dan mengeluarkan sisa metabolisme, seperti karbon dioksida dan urea untuk dibuang oleh ibu.
Sel-sel bagian dalam blastosit
Sel-sel bagian dalam blastosit akan berkembang menjadi bakal embrio (embrioblas). Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar yang terdiri dari lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Permukaan ektoderm melekuk ke dalam sehingga membentuk lapisan tengah (mesoderm). Selanjutnya, ketiga lapisan tersebut akan berkembang menjadi berbagai organ (organogenesis) pada minggu ke-4 sampai minggu ke-8.
Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpa dan kelenjar kelamin. Endoderm akan membentuk organ-organ yang berhubungan langsung dengan sistem pencernaan dan pernapasan.
Selanjutnya, mulai minggu ke-9 sampai beberapa saat sebelum kelahiran, terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus.
6.Persalinan
Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkala hingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan kepekaan dan aktifitas uterus sehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan faktor-faktor mekanis.
Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin.
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus.
Oksitosin
Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Oksitosin berfungsi untuk kontraksi uterus.
Prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
Relaksin
Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan.
7.Laktasi
Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susu dari ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu (payudara) ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa (jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang.
Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan lemak disekitarnya juga bertambah besar. Walaupun estrogen dan progesteron penting untuk perkembangan fisik kelenjar payudara selama kehamilan, pengaruh khusus dari kedua hormon ini adalah untuk mencegah sekresi dari air susu. Sebaliknya, hormon prolaktin memiliki efek yang berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dari minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga memiliki sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
Kanker genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.
Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
Infeksi vagina
Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau ba

Teknik Permainan Bola volly

Teknik Dasar Bola Voli
oleh : Taufik Suhendar

TEKNIK DASAR BOLA VOLI

Teknik dalam permainan bola voli ada 2 macam, yaitu :

1. Teknik Tanpa Bola.
a. Sikap Siap.
Berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki yang lain, kedua kaki terbuka selebar bahu, kedua lutut ditekuk sampai membentuk sudut 135ยบ, kedua tangan ditekuk sedikit diletakkan rileks didepan tubuh, badan dicondongkan kedepan sampai tumit terangkat.
b. Pengambilan posisi yang tepat & benar.
c. Langkah kaki gerak kedepan, kebelakang, kesamping kiri & kesamping kanan.
d. Langkah kaki untuk awalan Smash dan awalan Block.
e. Bergulir kesamping & bergulir kebelakang.
f. Gerak meluncur.
g. Gerak tipuan

2. Teknik Dengan Bola
a. Service untuk menyajikan bola pertama.
1. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.

Jenis² Underhand Service
a. Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
b. Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
c. Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
d. Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

2. Overhead Service

Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama² memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.

Jenis² Overhead Service
a. Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
b. Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
c. Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
d. Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

3. Floating Service
a. Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan

b. Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.

4. Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.

Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
o Dapat menjatuhkan mental lawan
o Mempersulit lawan untuk membangun serangan
o Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
o Memudahkan kerja defender

Teknik Jump Serve :
o Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
o Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
o Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
o Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
o Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
o Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah².

Cara Melatih
o Untuk control spike, latihan diberikan mulai 3m atau di garis serang, bola dilempar sendiri dan spike. Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan lakukan pada jarak 4m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi pukulan.
o Latihan dapat digabung dengan receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.
o Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda jaraknya ± 2m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun harus berbeda.
o Kontak pukulan pada bola dari jarak 3m berbeda dengan kontak pada bola pada garis belakang, semakin kebelakang kontak makin dibawah bola.
o Pemukul tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.
o Latih pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa lompatan dari garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam lapangan.
o Konsentrasi dalam jump serve sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10 bola untuk setiap posisi dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.

b. Pass Bawah berguna untuk passing dan umpan.

o Pemain melakukan sikap siap.
o Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45ยบ dengan badan.
o Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135ยบ menjadi 45ยบ.
o Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
o Kembali kepada sikap siap.




Jenis² Pass Bawah
1. Pass Bawah dua Tangan
2. Pass Bawah Satu Tangan
3. Pass Bawah Bergulir Kesamping
4. Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
5. Pass Bawah Meluncur Kedepan



c. Pass atas berguna untuk passing dan umpan

Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
o Pemain melakukan sikap siap.
o Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
o Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135ยบ, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
o Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
o Kembali kepada sikap siap.




Jenis² Pass Atas
1. Pass Atas Normal
2. Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
3. Pass Atas Bergulir Kesamping
4. Pass Atas Meloncat


d. Umpan untuk menyajikan bola pada Smasher.

1. Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.

Jenis² Umpan.

a. Umpan Normal/Open.
Bola segera diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.


b. Umpan Semi.
Perkenaan bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari pengumpan.

c. Umpan Straight/Kamboja.
Parabol bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola, Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapngan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.

d. Umpan Quick.
Teknik umpan ini memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya pasing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut quick B.



2. Umpan Kebelakang
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.

e. Smash untuk serangan guna mematikan lawan.
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat


o Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.

o Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110ยบ, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
o Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.


o Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.

o Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Jenis² Smash.

1. Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.

2. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open

3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.

4. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

5. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.

7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

8. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.

9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.

10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.


f. Block bermanfaat untuk pertahanan di net.
Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira² lawan akan memukul bola.
Proses melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : Awalan, Melompat, Kontak dengan Bola & Mendarat.





Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua tangan didepan dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari² dikembangkan lebar². Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat. Jari² kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar² dapat mengurung bola tersebut.
Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki dan lentur.

Jenis² Block

1. Block Bola Open
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 100ยบ, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

2. Block Bola Semi
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 110ยบ, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

3. Block Bola Quick
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135ยบ), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
o Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
o Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
o Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
o Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block
o Side step (Block 2 step) dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
o Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak.








Quote original message





jbram


© 2010 Multiply • English • About • Blog • Terms • Privacy • Corporate • Advertise • Translate • API • Contact • Help

Kamis, 05 Agustus 2010

Kerajaan Mataram Kuno

KERAJAAN MATARAM KUNO
oleh : Taufik Suhendar
Kerajaan Mataram Kuno (abad ke-8) adalah kerajaan Hindu di Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Berdasarkan catatan yang terdapat pada prasassti yang ditemukan, Kerajaan Mataram Kuno bermula sejak pemerintahan Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Ia memerintah Kerajaan Mataram Kuno hingga 732M.

Atas : Komplek Candi Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah, merupakan peninggalan candi Hindu pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berdiri sejak awal abad ke-8. Pada awal berdirinya, kerjaan ini berpusat di Jawa Tengah. Akan tetapi, pada abad ke-10 pusat Kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur. Kerajaan Mataram Kuno mempunyai dua latar belakang keagamaan yang berbedaa, yakni agama Hindu dan Buddha.
Peninggalan bangunan suci dari keduanya antara lain ialah Candi Geding Songo, kompleks Candi Dieng, dan kompleks Candi Prambanan yang berlatar belakang Hindu. Adapun yang berlatar belakang agama Buddha antara lain ialah Candi Kalasan, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, dan Candi Plaosan.
Kerajaan Mataram di Jawa Tengah
Kerajaan Mataram Kuno yang berpusat di Jawa Tengah terdiri dari dua wangsa (keluarga), yaitu wangsa Sanjaya dan Sailendraa. Pendiri wangsa Sanjaya adalah Raja Sanjaya. Ia menggantikan raja sebelumnya, yakni Raja Sanna. Konon, Raja Sanjaya telah menyelamatkan Kerajaan Mataram Kuno dari kehancuran setelah Raja Sanna wafat.
Setelah Raha Sanjaya wafat, kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno dipegang oleh Dapunta Sailendra, pendiri wangsa Sailendra. Para raja keturunan wangsa Sanjaya seperti Sri Maharaja Rakai Panangkaran, Sri Maharaja Rakai Panunggalan, Sri Maharaja Rakai Warak, dan Sri Maharaja Rakai Garung merupakan raja bawahan dari wangsa Sailendra. Oleh Karena adanya perlawanan yang dilakukan oleh keturunan Raja Sanjaya, Samaratungga (raja wangsa Sailendra) menyerahkan anak perempuannya, Pramodawarddhani, untuk dikawinkan dengan anak Rakai Patapan, yaitu Rakai Pikatan (wangsa Sanjaya). Rakai Pikatan kemudian menduduki takhta Kerajaan Mataram Kuno. Melihat keadaan ini, adik Pramodawarddhani, yaitu Balaputeradewa, mengadakan perlawanan namun kalah dalam peperangan. Balaputeradewa kemudian melarikan diri ke P. SUmatra dan menjadi raja Sriwijaya.
Pada masa Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Dharmodaya Mahasambu berkuasa, terjadi perebutan kekuasaan di antara para pangeran Kerajaan Mataram Kuno. Ketika Sri Maharaja Rakai Sumba Dyah Wawa berkuasa, kerajaan ini berakhir dengan tiba-tiba. Diduga kehancuran kerajaan ini akibat bencana alam karena letusan G. Merapi, Magelang, Jawa Tengah.
Kerajaan Mataram di Jawa Timur
Setelah terjadinya bencana alam yang dianggap sebagai peristiwa pralaya, maka sesuai dengan landasan kosmologis harus dibangun kerajaan baru dengan wangsa yang baru pula. Pada abad ke-10, cucu Sri Maharaja Daksa, Mpu Sindok, membangun kembali kerajaan ini di Watugaluh (wilayah antara G. Semeru dan G. Wilis), Jawa Timur. Mpu Sindok naik takhta kerajaan pada 929 dan berkuasa hingga 948. Kerajaan yang didirikan Mpu SIndok ini tetap bernama Mataram. Dengan demikian Mpu Sindok dianggap sebagai cikal bakal wangsa baru, yaitu wangsa Isana. Perpindahan kerajaan ke Jawa Timur tidak disertai dengan penaklukan karena sejak masa Dyah Balitung, kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno telah meluass hingga ke Jawa Timur. Setelah masa pemerintahan Mpu Sindok terdapat masa gelap sampai masa pemerintahan Dharmawangsa Airlangga (1020). Sampai pada masa ini Kerajaan Mataram Kuno masih menjadi saatu kerajaan yang utuh. Akan tetapi, untuk menghindari perang saudara, Airlangga membagi kerajaan menjadi dua, yaitu Kerajaan Pangjalu dan Janggala.



LIHAT JUGA
Sriwijaya, Kerajaan
Kediri, Kerajaan
Atas: Candi Plaosan di Klaten, Jawa Tengah, salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang berlatar agama Buddha.
Atas : Arca Raja Airlangga, raja terakhir Kerajaan Mataram Kuno Jawa Timur, di Candi Belahan. Arca ini kini disimpan di Museum Trowulan.
TAHUKAH KAMU
Bencana alam karena letusan G. Merapi yang mengakibatkan berakhirnya Kerajaan Mataram Kuno dianggap sebagai paralaya atau kehancuran dunia.
Atas : Candi Gedong Songo di Ungaran, Jawa Tengah, merupakan candi peninggalan Kerjaan Mataram Kuno.
Sumber : Syukur, Abdul, Ensiklopedi Umum untuk Pelajar , Jilid 6, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2005. Halaman 161.

Rabu, 04 Agustus 2010

Teknik Permainan Bola volly

Teknik Dasar Bola Voli (Gambar lihat di Photo)

TEKNIK DASAR BOLA VOLI

Teknik dalam permainan bola voli ada 2 macam, yaitu :

1. Teknik Tanpa Bola.
a. Sikap Siap.
Berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki yang lain, kedua kaki terbuka selebar bahu, kedua lutut ditekuk sampai membentuk sudut 135ยบ, kedua tangan ditekuk sedikit diletakkan rileks didepan tubuh, badan dicondongkan kedepan sampai tumit terangkat.
b. Pengambilan posisi yang tepat & benar.
c. Langkah kaki gerak kedepan, kebelakang, kesamping kiri & kesamping kanan.
d. Langkah kaki untuk awalan Smash dan awalan Block.
e. Bergulir kesamping & bergulir kebelakang.
f. Gerak meluncur.
g. Gerak tipuan

2. Teknik Dengan Bola
a. Service untuk menyajikan bola pertama.
1. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.

Jenis² Underhand Service
a. Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
b. Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
c. Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
d. Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

2. Overhead Service

Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama² memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.

Jenis² Overhead Service
a. Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
b. Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
c. Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
d. Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

3. Floating Service
a. Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan

b. Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.

4. Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.

Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
o Dapat menjatuhkan mental lawan
o Mempersulit lawan untuk membangun serangan
o Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
o Memudahkan kerja defender

Teknik Jump Serve :
o Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
o Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
o Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
o Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
o Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
o Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah².

Cara Melatih
o Untuk control spike, latihan diberikan mulai 3m atau di garis serang, bola dilempar sendiri dan spike. Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan lakukan pada jarak 4m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi pukulan.
o Latihan dapat digabung dengan receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.
o Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda jaraknya ± 2m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun harus berbeda.
o Kontak pukulan pada bola dari jarak 3m berbeda dengan kontak pada bola pada garis belakang, semakin kebelakang kontak makin dibawah bola.
o Pemukul tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.
o Latih pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa lompatan dari garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam lapangan.
o Konsentrasi dalam jump serve sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10 bola untuk setiap posisi dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.

b. Pass Bawah berguna untuk passing dan umpan.

o Pemain melakukan sikap siap.
o Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45ยบ dengan badan.
o Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135ยบ menjadi 45ยบ.
o Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
o Kembali kepada sikap siap.




Jenis² Pass Bawah
1. Pass Bawah dua Tangan
2. Pass Bawah Satu Tangan
3. Pass Bawah Bergulir Kesamping
4. Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
5. Pass Bawah Meluncur Kedepan



c. Pass atas berguna untuk passing dan umpan

Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
o Pemain melakukan sikap siap.
o Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
o Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135ยบ, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
o Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
o Kembali kepada sikap siap.




Jenis² Pass Atas
1. Pass Atas Normal
2. Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
3. Pass Atas Bergulir Kesamping
4. Pass Atas Meloncat


d. Umpan untuk menyajikan bola pada Smasher.

1. Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.

Jenis² Umpan.

a. Umpan Normal/Open.
Bola segera diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.


b. Umpan Semi.
Perkenaan bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari pengumpan.

c. Umpan Straight/Kamboja.
Parabol bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola, Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapngan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.

d. Umpan Quick.
Teknik umpan ini memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya pasing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut quick B.



2. Umpan Kebelakang
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.

e. Smash untuk serangan guna mematikan lawan.
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat


o Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.

o Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110ยบ, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
o Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.


o Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.

o Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Jenis² Smash.

1. Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.

2. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open

3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.

4. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

5. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.

7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

8. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.

9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.

10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.


f. Block bermanfaat untuk pertahanan di net.
Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira² lawan akan memukul bola.
Proses melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : Awalan, Melompat, Kontak dengan Bola & Mendarat.





Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua tangan didepan dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari² dikembangkan lebar². Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat. Jari² kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar² dapat mengurung bola tersebut.
Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki dan lentur.

Jenis² Block

1. Block Bola Open
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 100ยบ, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

2. Block Bola Semi
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 110ยบ, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

3. Block Bola Quick
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135ยบ), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.

Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
o Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
o Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
o Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
o Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block
o Side step (Block 2 step) dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
o Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak.








Quote original message





jbram


© 2010 Multiply • English • About • Blog • Terms • Privacy • Corporate • Advertise • Translate • API • Contact • Help

Direct and Dairect

Direct and Indirect Speech
oleh : Taufik Suhendar

When using indirect or reported speech, the form changes. Usually indirect speech is introduced by the verb said, as in I said, Bill said, or they said. Using the verb say in this tense, indicates that something was said in the past. In these cases, the main verb in the reported sentence is put in the past. If the main verb is already in a past tense, then the tense changes to another past tense; it can almost be seen as moving even further into the past.
Verb tense changes also characterize other situations using indirect speech. Note the changes shown in the chart and see the table below for examples. With indirect speech, the use of that is optional.

Direct Speech  Indirect Speech
simple present
He said, “I go to school every day.”  simple past
He said (that) he went to school every day.
simple past
He said, “I went to school every day.”  past perfect
He said (that) he had gone to school every day.
present perfect
He said, “I have gone to school every day.”  past perfect
He said (that) he had gone to school every day.
present progressive
He said, “I am going to school every day.”  past progressive
He said (that) he was going to school every day.
past progressive
He said, “I was going to school every day.”  perfect progressive
He said (that) he had been going to school every day,
future (will)
He said, “I will go to school every day.”  would + verb name
He said (that) he would go to school every day.
future (going to)
He said, “I am going to school every day.”  present progressive
He said (that) he is going to school every day.
past progressive
He said (that) he was going to school every day
Direct Speech  Indirect Speech
auxiliary + verb name
He said, “Do you go to school every day?”
He said, “Where do you go to school?”  simple past
He asked me if I went to school every day.*
He asked me where I went to school.
imperative
He said, “Go to school every day.”  infinitive
He said to go to school every day.

*Note than when a Yes/No question is being asked in direct speech, then a construction with if or whether is used. If a WH question is being asked, then use the WH to introduce the clause. Also note that with indirect speech, these are examples of embedded questions.
The situation changes if instead of the common said another part of the very to say is used. In that case the verb tenses usually remain the same. Some examples of this situation are given below.

Direct Speech  Indirect Speech
simple present + simple present
He says, “I go to school every day.”  simple present + simple present
He says (that) he goes to school every day.
present perfect + simple present
He has said, “I go to school every day.”  present perfect + simple present
He has said (that) he goes to school every day.
past progressive + simple past
He was saying, “I went to school every day.”  past progressive + simple past
He was saying (that) he went to school every day.
past progressive + past perfect
He was saying (that) he had gone to school every day.
future + simple present
He will say, “I go to school every day.”  future + simple present
He will say (that) he goes to school every day.

Another situation is the one in which modal constructions are used. If the verb said is used, then the form of the modal, or another modal that has a past meaning is used.

Direct Speech  Indirect Speech
can
He said, “I can go to school every day.”  could
He said (that) he could go to school every day.
may
He said, “I may go to school every day.”  might
He said (that) he might go to school every day.
might
He said, “I might go to school every day.”
must
He said, “I must go to school every day.”  had to
He said (that) he had to go to school every day.
have to
He said, “I have to go to school every day.”
should
He said, “I should go to school every day.”  should
He said (that) he should go to school every day.
ought to
He said, “I ought to go to school every day.”  ought to
He said (that) he ought to go to school every day.

While not all of the possibilities have been listed here, there are enough to provide examples of the main rules governing the use of indirect or reported speech. For other situations, try to extrapolate from the examples here, or better still, refer to a good grammar text or reference book.
Some other verbs that can be used to introduce direct speech are: ask, report, tell, announce, suggest, and inquire. They are not used interchangeably; check a grammar or usage book for further information.

Active Pasif ( english )

oleh : Taufik Suhendar

Bahasa Inggris memang mudah. Jadi jangan takut untuk mempelajarinya. Kali ini saya akan membahas tentang kalimat pasif dan aktif, satu contoh yang paling simpel untuk dipelajari tapi lumayan penting.

Kalimat pasif atau yang biasa dikenal dengan Passive Voice atau Passive Sentence atau ada juga yang menyebutnya Passive Forms merupakan salah satu bentuk kalimat dalam Bahasa Inggris. Dalam definisi singkatnya Passive Voice berarti suatu bentuk kata kerja transitif dimana secara tata Bahasa Inggris subjek dari kalimat berpelaku sebagai ‘pasien’, yaitu yang menerima aksi dari sebuah pekerjaan. Kalimat Pasif umumnya kontras dengan Kalimat Aktif atau yang biasa dikenal dengan Active Voice, kalimat ini bermakna suatu bentuk kata kerja transitif dimana subjek dari kalimat berpelaku sebagai ‘agen’, yaitu yang melakukan aksi dari sebuah pekerjaan.

Tidak terlalu sulit memahami pengertian diatas kalau kita sudah kenal dengan ketentuan-ketentuan umum struktur sebuah kalimat, berikut adalah contoh sederhana perubahan kalimat aktif ke dalam kalimat pasif dalam Bahasa Inggris:

Nick helps Merry. (Kalimat Aktif)

Merry is helped by Nick. (Kalimat Pasif)

Dari contoh di atas dapat dilihat kalau dalam kalimat aktif Nick helps Marry, Nick sebagai subjek (Subject), helps sebagai kata kerja (Verb), dan Merry sebagai Objek (Object). Sedangkan pada kalimat pasif Merry is helped by Nick, Merry sebagai subjek (Subject), helped sebagai kata kerja (Verb), dan Nick sebagai Objek (Object).

Dengan mudah dapat dikatakan kalau dalam kalimat pasif subjeknya berasal dari objek kalimat aktif dan objek dalam kalimat pasif berasal dari subjek kalimat aktif, sedangkan kata kerjanya tidak berubah secara langsung, dimana fungsinya tetap sebagai kata kerja. Atau dengan ilustrasi yang lebih mudah sebagai berikut:

Nick helps Merry.

Merry is helped by Nick.

Perlu diperhatikan juga objek dalam kalimat pasif diawali dengan by, dimana hal ini disebut by-phrase dalam sebuah kalimat pasif. Hal ini penting untuk mengetahui siapa yang melakukan aksi atau hal tertentu. Walau dalam beberapa bentuk kalimat pasif by-phrase tidak digunakan, seperti contoh:

That car was made in Britain. (tidak ada by-phrase)

Rice is grown in many countries. (tidak ada by-phrase)

Pada kalimat That car was made in Britain, tidak terdapat by-phrase atau pelakunya, tapi itu tidak jadi masalah, karena kalimat tersebut tetap bisa dipahami, kalaupun ingin ditambahkan pelakunya bisa juga, maka kalimat tersebut jadi That car was made in Britain by someone. Sama halnya dengan kalimat pasif kedua, Rice is grown in many countries, yang tidak ada pelakunya, kalau ingin ditambahkan by-phrase maka kalimat tersebut akan berbunyi Rice is grown in many countries by people.

That car was made in Britain by someone. (menggunakan by-phrase)

Rice is grown in many countries by people. (menggunakan by-phrase)

Dikatakan sebelumnya kalau kata kerjanya tidak berubah secara langsung, hal ini bermakna kalau perubahan yang terjadi pada kata kerjanya adalah sejauh perubahan bentuk waktunya (verb tense), bukan jenis katanya. Dari contoh diatas kata kerja pada kalimat aktif helps berubah menjadi helped pada kalimat pasifnya, ini merupakan ketentuan bahwa setiap kalimat pasif dalam Bahasa Inggris kata kerjanya harus dalam bentuk Past Participle atau kata kerja bentuk ke 3 (Verb 3). Untuk kata kerja beraturan (regular verb) dalam Bahasa Inggris, bentuk past participle-nya diakhiri dengan -ed, seperti, surprise ร  surprised, mail ร  mailed. Sedangkan sebagian kata kerja dalam Bahasa Inggris ada yang tidak beraturan (irregular verb), seperti, teach ร  taught, drive ร  driven.

Ketentuan lainnya adalah dalam kalimat pasif sebelum Past Participle diletakkan be, seperti contoh diatas sebelum kata kerja helped terdapat is.

Be dalam Bahasa Inggris diantaranya:

* am
* is
* are
* was
* were
* has been
* have been
* will be

Ketentuan penggunaan be pada kalimat pasif tergantung pada bentuk waktu (tense) dari kalimat aktifnya dan tergantung pula pada subjek kalimat, apakah subjek tersebut tunggal (singular) atau jamak (plural).

Dari penjelasan diatas maka bentuk umum kalimat pasif dalam Bahasa Inggris adalah sebagai berikut:

be + past participle

Pada pengertian kalimat pasif diparagraf pertama disebutkan adanya kata kerja transitif (transitive verbs). Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang diikuti oleh objek. Dalam pembentukan kalimat pasif hanya kata kerja transitif yang bisa digunakan, sedangkan kata kerja intransitif (intransitive verbs) tidak bisa digunakan dalam pembentukan kalimat pasif. Salah satu contoh kata kerja intransitive dalam Bahasa Inggris adalah happen, apabila ada kalimat aktif dalam Bahasa Inggris yang terdapat kata kerja happen, maka kalimat itu tidaklah mungkin dirubah ke dalam kalimat pasif:

An accident happened. (Kalimat Aktif)

(Tidak ada bentuk pasif). (Kalimat Pasif)

An accident was happened. (bentuk kalimat yang salah)

Beberapa kata kerja intransitif yang umum dalam Bahasa Inggris adalah:

* agree
* arrive
* come
* cry
* exist
* go
* happen
* live
* occur
* rain
* rise
* sleep
* stay
* walk

Tapi ada beberapa kata kerja yang termasuk transitif dan intransitif, seperti contoh berikut:

A student studies. (intransitive)

A student studies books. (transitive)

Pada beberapa buku literatur Bahasa Inggris salah satu fungsi kalimat aktif dan kalimat pasif adalah tergantung pada hal apa yang ingin ditekankan atau bisa dikatakan siapa yang ingin ditekankan.

Nick helps Merry. (Kalimat Aktif)

Merry is helped by Nick. (Kalimat Pasif)

Dari contoh diatas pada kalimat Nick helps Merry, yang ingin ditekankan adalah Nick-nya sebagai orang yang membantu Merry. Sedangkan pada kalimat Merry is helped by Nick, yang ingin ditekankan adalah Merry-nya sebagai orang yang dibantu oleh Nick. Sebagai tambahan perhatiakan contoh berikut:

A lot of people are talking about Internet. (Kalimat Aktif)

Internet is being talked about by a lot of people. (Kalimat Pasif)

Terlihat jelas dari kalimat aktif A lot of people are talking about Internet, yang ingin ditekankan adalah A lot of people-nya sebagai pelaku yang membicarakan Internet, sedangkan pada kalimat pasif Internet is being talked about by a lot of people, yang ingin ditekankan adalah Internet-nya sebagai pelaku yang banyak dibicarakan orang.

Banyak orang dengan mudah memahami ketentuan umum kalimat pasif dalam Bahasa Inggris, yaitu be + past participle. Namun demikian, terkadang masih banyak orang yang bingung perubahan dari bentuk waktu tertentu (tenses-nya). Berikut akan diberikan contoh-contoh sederhana perubahan-perubahan kalimat aktif ke dalam kalimat pasif dalam Bahasa Inggris dari berbagai bentuk waktu:

Simple Present Tense

Nick helps Merry. (Kalimat Aktif)

Merry is helped by Nick. (Kalimat Pasif)

Present Continuous Tense

Nick is helping Merry. (Kalimat Aktif)

Merry is being helped by Nick. (Kalimat Pasif)

Present Perfect Tense

Nick has helped Merry. (Kalimat Aktif)

Merry has been helped by Nick. (Kalimat Pasif)

Simple Past Tense

Nick helped Merry. (Kalimat Aktif)

Merry was helped by Nick. (Kalimat Pasif)

Past Continuous Tense

Nick was helping Merry. (Kalimat Aktif)

Merry was being helped by Nick. (Kalimat Pasif)

Past Perfect Tense

Nick had helped Merry. (Kalimat Aktif)

Merry had been helped by Nick. (Kalimat Pasif)

Simple Future Tense

Nick will help Merry. (Kalimat Aktif)

Merry will be helped by Nick. (Kalimat Pasif)

Nick is going to help Merry. (Kalimat Aktif)

Merry is going to be helped by Nick. (Kalimat Pasif)

Future Perfect Tense

Nick will have helped Merry. (Kalimat Aktif)

Merry will have been helped by Nick. (Kalimat Pasif)

Pada situasi tertentu kalimat pasif akan lebih efektif dan mudah dipahami ketimbang kalimat aktif. Salah satu contohnya pada penulisan Business Letters, kalimat pasif akan lebih sering digunakan sebagai surat balasan atas rekomendasi suatu kondisi. Seperti contoh kalimat pembuka Letter of Enquiry berikut:

Dear Sirs,

Your name has been given to us by the German Trade Attachรฉ in Dacca as one of the most important leather board manufacturers in Europe. We are an industrial…

Kalimat Your name has been given to us by the German Trade Attachรฉ, menekankan bahwa pengirim merasa penting dan lebih sopan dan hormat kepada penerima (your name) untuk menyebutkan identitas penerima diawal kalimat.

Referensi:

fisika Gelombang

oleh : Taufik Suhendar

Ketika kita berbicara mengenai gelombang, kita tidak bisa mengabaikan getaran. Getaran dan gelombang mempunyai hubungan yang erat sekali.
Getaran alias osilasi merupakan gerak bolak balik suatu partikel secara periodik di sekitar titik kesetimbangannya ) Terdapat dua contoh umum getaran yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, yakni getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana (contoh getaran benda pada ayunan sederhana adalah getaran bandul).
Getaran yang terjadi pada suatu benda disebabkan oleh adanya gangguan yang diberikan pada benda tersebut. Untuk kasus getaran bandul dan getaran benda pada pegas, gangguan tersebut disebabkan oleh adanya gaya luar (dalam hal ini kita yang menggerakan bandul atau benda pada pegas).
Sebenarnya terdapat banyak contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Garputala bergetar ketika kita memberikan gangguan dengan cara memukul garputala tersebut. Kendaraan akan bergetar ketika mesinnya dinyalakan, dalam hal ini kendaraan tersebut diberi gangguan. Suara yang kita ucapkan tidak akan terdengar apabila pita suara kita tidak bergetar. Seindah apapun alunan musik, jika loudspeaker yang berfungsi sebagai sumber bunyi dan gendang telinga kita sebagai penerima tidak bergetar, maka dapat dipastikan kita tidak akan pernah mendengar musik tersebut.
Setiap gangguan yang diberikan kepada suatu benda akan menimbulkan getaran pada benda tersebut dan getaran ini akan merambat dari suatu tempat ke tampat lain melalui suatu medium tertentu (medium = perantara). Dalam hal ini, peristiwa perambatan getaran dari suatu tempat ke tempat lain melalui suatu medium tertentu disebut gelombang. Dengan kata lain, gelombang merupakan getaran yang merambat dan getaran sendiri merupakan sumber gelombang.
Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar alias berosilasi terhadap titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya gelombang pada genangan air tadi. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang maka gelombang akan merambat sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum gelombang yang dengan mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Perlu anda ketahui bahwa ketika melihat gelombang pada genangan air, seolah-olah tampak bahwa gelombang tersebut membawa air keluar dari pusat lingkaran. Atau ketika menyaksikan gelombang laut bergerak ke pantai, mungkin anda berpikir bahwa gelombang membawa air laut menuju ke pantai. Kenyataannya bukan seperti itu. Sebenarnya yang anda saksikan adalah setiap partikel air tersebut berosilasi (bergerak naik turun) terhadap titik setimbangnya. Agar lebih memahami penjelasan gurumuda, alangkah baiknya jika dirimu melakukan percobaan kecil-kecilan. Coba letakan benda yang bisa terapung di atas air yang bergelombang. Dirimu akan mengamati benda tersebut bergerak naik turun pada tempat yang sama. Hal ini menujukkan bahwa gelombang tidak memindahkan air tersebut. Kalau gelombang memindahkan air, maka benda yang terapung juga ikut bepindah. Jadi air hanya berfungsi sebagai medium bagi gelombang untuk merambat.

JENIS-JENIS GELOMBANG
terdapat dua jenis gelombang , yakni gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Pembagian jenis gelombang ini didasarkan pada medium perambatan gelombang.
Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik merupakan gelombang yang membutuhkan medium untuk berpindah tempat. Gelombang laut, gelombang tali atau gelombang bunyi termasuk dalam gelombang mekanik. Kita dapat menyaksikan gulungan gelombang laut karena gelombang menggunakan laut sebagai perantara. Kita bisa mendengarkan musik karena gelombang bunyi merambat melalui udara hingga sampai ke telinga kita. Tanpa udara kita tidak akan mendengarkan bunyi. Dalam hal ini udara berperan sebagai medium perambatan bagi gelombang bunyi.
Gelombang mekanik terdiri dari dua jenis, yakni gelombang transversal (transverse wave) dan gelombang longitudinal (longitudinal wave).
Gelombang Transversal
Suatu gelombang dapat dikelompokkan menjadi gelombang trasnversal jika partikel-partikel mediumnya bergetar ke atas dan ke bawah dalam arah tegak lurus terhadap gerak gelombang. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang. Bentuk gelombang transversal tampak seperti gambar di bawah.
Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa gelombang merambat ke kanan pada bidang horisontal, sedangkan arah getaran naik-turun pada bidang vertikal. Garis putus-putus yang digambarkan di tengah sepanjang arah rambat gelombang menyatakan posisi setimbang medium (misalnya tali atau air). Titik tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah disebut lembah. Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum lembah, diukur dari posisi setimbang. Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut panjang gelombang (disebut lambda – huruf yunani). Panjang gelombang juga bisa juga dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari lembah ke lembah.
Gelombang Longitudinal
Selain gelombang transversal, terdapat juga gelombang longitudinal. Jika pada gelombang transversal arah getaran medium tegak lurus arah rambatan, maka pada gelombang longitudinal, arah getaran medium sejajar dengan arah rambat gelombang. bingung sebuah pegas. Perhatikan gambar di bawah…
Pada gambar di atas tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah rambatan gelombang. Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang pegas. Rapatan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan regangan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola berupa puncak dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan regangan. Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada rapatan atau regangan (lihat contoh pada gambar di atas).
Salah satu contoh gelombang logitudinal adalah gelombang suara di udara. Udara sebagai medium perambatan gelombang suara, merapat dan meregang sepanjang arah rambat gelombang udara. Berbeda dengan gelombang air atau gelombang tali, gelombang bunyi tidak bisa kita lihat menggunakan mata. Dirimu suka denger musik khan ? nah, coba sentuh loudspeaker ketika dirimu sedang memutar lagu. Semakin besar volume lagu yang diputar, semakin keras loudspeaker bergetar. Kalau diperhatikan secara seksama, loudspeaker tersebut bergetar maju mundur. Dalam hal ini loudspeaker berfungsi sebagai sumber gelombang bunyi dan memancarkan gelombang bunyi (gelombang longitudinal) melalui medium udara. Mengenai gelombang bunyi selengkapnya akan dipelajari pada pokok bahasan tersendiri.
Pada pembahasan di atas, sudah gurumuda jelaskan bahwa gelombang tali merupakan contoh gelombang transversal, sedangkan contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi. Lalu bagaimana dengan gelombang air ? gelombang air bukan sepenuhnya gelombang transversal atau gelombang longitudinal. Gelombang air merupakan gabungan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
\

KESIMPULANYA
Pertama, gelombang merupakan getaran yang merambat dengan laju tertentu melalui medium tertentu. Medium yang dimaksudkan di sini bisa berupa tali, air, pegas, tanah dan sebagainya. Laju getaran yang merambat dikenal dengan julukan laju perambatan alias laju gelombang (v). Laju gelombang ditentukan oleh sifat-sifat medium yang dilalui oleh gelombang.
Kedua, medium yang dilalui oleh gelombang hanya bergerak bolak balik pada posisi setimbangnya, medium tidak merambat seperti gelombang.
Ketiga, gelombang bisa terjadi jika suatu medium bergetar atau berosilasi. Suatu medium bisa bergetar atau berosilasi jika dilakukan usaha alias kerja pada medium tersebut. Dalam hal ini, ketika usaha atau kerja dilakukan pada suatu medium maka energi dipindahkan pada medium tersebut. Nah, ketika getaran merambat (getaran yang merambat disebut gelombang), energi dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain melalui medium tersebut. Gelombang tidak memindahkan materi atau medium yang dilaluinya, gelombang hanya memindahkan energi… perhatikan bahwa pembahasan kita sebelumnya berkaitan dengan gelombang mekanik. Karenanya jika disebutkan gelombang maka yang saya maksudkan adalah gelombang mekanik.
Gelombang Elektromagnet
Sebelumnya kita sudah mengobok2 gelombang mekanik. Nah, kalau gelombang mekanik membutuhkan medium untuk berpindah tempat alias bergentayangan dari satu tempat ke tempat lain, bagaimana dengan gelombang elektromagnet ? Untuk bergentanyangan dari satu tempat ke tempat lain, gelombang elektromagnet tidak membutuhkan medium… kok bisa ? yupz… mengenai gelombang elektromagnetik selengkapnya kita obok2 pada pembahasan mengenai gelombang elektromagnet.
Sebelumnya kita sudah mengelompokkan gelombang berdasarkan medium perambatan. Btw, gelombang juga bisa dikelompokkan berdasarkan banyaknya dimensi yang dilalui gelombang ketika bergentanyangan dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan banyaknya dimensi, gelombang bisa dikelompokkan menjadi gelombang berdimensi satu, gelombang berdimensi dua, gelombang berdimensi tiga. Gelombang tali dan gelombang pegas merupakan contoh gelombang berdimensi satu… riak air termasuk gelombang berdimensi dua. Sebaliknya gelombang bunyi dan gelombang elektromagnetik termasuk gelombang berdimensi tiga…







Pulsa Gelombang

Dirimu punya HP-kah ? Ya punya dunk gurumuda, masa ya tidak dunk… kalau pulsa, punya tidak ? Kalo punya bagi dunk sama gurumuda… hiks2… Asyik ya kalo punya hp. Tiap hari bisa nelp ato sms… lagi kangen ringan sama… langsung Isi pulsa secukupnya… satu sms baru terkirim. Stok kangen mulai berkurang, pulsa pun ikut2an berkurang… bosan sms melulu, pake nelp0n saja ah… biar deg2an, asal nelpon… lumayan, mumpung punya duit, uang jajan dipangkas saja… lagi asyik nelpon, koneksinya malah putus. Wakakak… pulsanya Abiz… huft… pulsa ini bikin sebel saja… Btw, pulsa tuh sebenarnya apa ya ? Dirimu sering beli pulsa, pulsa abiz, beli lagi, abiz lagi… tapi dirimu ngerti pulsa tidak ? Bingun ? Sama dunk
Ketika kita bicara soal pulsa HP, sebenarnya kita bicara soal gelombang elektromagnetik. Kali ini gurumuda tidak menjelaskan kepadamu bagaimana cara kerja handphone dan sejenisnya, mengenai hal ini akan kita obok2 pada episode berikutnya… gurumuda hanya menjelaskan kepadamu apa sebenarnya pulsa gelombang. Jika kita tinjau dari medium perambatan maka gelombang elektromagnetik dan gelombang transversal pada dasarnya berbeda. Walaupun demikian, gelombang elektromagnetik juga merupakan gelombang transversal… bentuknya mirip (tapi tak sama) seperti gelombang tali yang sudah gurumuda bahas dalam bagian pengertian dan jenis-jenis gelombang. Mirip tapi tak sama, ada bedanya… mengenai gelombang elektromagnetik nanti akan gurumuda ulas pada pokok bahasan tersendiri… Nah , untuk membantumu memahami pulsa gelombang transversal maka gurumuda jelaskan menggunakan tali, sebaliknya untuk pulsa gelombang longitudinal gurumuda jelaskan menggunakan pegas.… Ok, tancap gas…
Pulsa Gelombang transversal
Tataplah gambar di bawah dengan penuh kelembutan…

Misalnya dirimu memegang seutas tali pada salah satu ujung (sebelah kiri) dan menyentakan tali tersebut. Setelah tali disentakkan maka akan timbul lengkungan alias lonjakan. Lonjakan tersebut akan menjalar sepanjang tali, sebagaimana tampak pada gambar di atas. nah, lengkungan alias lonjakan yang merambat tersebut dikenal dengan julukan pulsa alias pulsa gelombang (lebih tepatnya disebut pulsa gelombang transversal).

Jika pada contoh sebelumnya ujung tali bebas, maka pada contoh itu ujung tali terikat pada sebuah penyanggah. Jika tali disentakkan maka akan timbul lengkungan alias lonjakan yang merambat sepanjang tali. Karena ujung tali dihubungkan dengan penyanggah maka lengkungan alias lonjakan tadi dipantulkan kembali ke kiri… lengkungan alias lonjakan yang merambat tersebut dikenal dengan julukan pulsa alias pulsa gelombang.
Pulsa Gelombang Longitudinal
Jika sebuah pegas ditekan secara tiba-tiba maka akan timbul suatu rapatan. Rapatan ini merambat sepanjang pegas… rapatan yang merambat ini dikenal dengan julukan pulsa alias pulsa gelombang (lebih tepatnya pulsa gelombang longitudinal). Untuk memperjelas pemahamanmu,
Dirimu sudah punya gambaran tentang pulsa khan ? Selengkapnya akan diobok2 dalam pembahasan gelombang elektromagnetik. Btw, ini pengetahuan dasar yang penting untuk membantumu memahami penjelasan selanjutnya…
Dari balik blog gurumuda mengucapkan s








Gelombang Harmonik
Pengantar
Gelombang harmonik…. Uh, istilah apalagi neh Sebelumnya gurumuda sudah membahas pulsa gelombang, kali ini gurumuda mengajakmu berkenalan dengan gelombang harmonik. Pulsa gelombang yang telah dibahas sebelumnya, misalnya pulsa gelombang transversal pada tali, biasanya timbul jika kita menggoyang atau menyentakkan tali turun naik (atau naik turun) hanya sekali… adanya sentakan yang kita berikan pada tali menyebabkan timbulnya pulsa atau denyut yang merambat sepanjang tali tersebut… nah, apabila kita menggerakan tali naik turun atau turun naik secara berulang, khususnya jika gerakan kita berupa gerak harmonik sederhana, maka akan timbul gelombang yang merambat sepanjang tali tersebut… bentuk gelombang ini sangat teratur, seperti tampak pada gambar di atas. Gelombang jenis ini dikenal dengan julukan gelombang harmonik. harmonik artinya teratur, kalo dirimu bingun dengan istilah gerak harmonik sederhana, sebaiknya pelajari materi getaran terlebih dahulu…
Untuk membantumu memahami hal ini, silahkan lakukan percobaan besar-besaran berikut… cari seutas tali… kalo dirimu tidak punya tali, pinjam saja punya tetangga setelah dirimu punya tali, pegang salah satu ujung tali… ssttt… talinya dipegang dengan erat, awas talinya kabur Jika dirimu memegang salah satu ujung tali dan menggerakannya naik turun secara teratur maka akan timbul gelombang yang merambat sepanjang tali tersebut… berbeda dengan pulsa yang cuma punya puncak saja, gelombang ini punya puncak dan lembah… untuk memperjelas, silahkan tatap gambar di bawah. Bentuknya kira2 seperti ini

Gambar di atas adalah gambar gelombang harmonik. Gelombang harmonik pada tali biasanya timbul ketika kita menggerakan salah satu ujung tali ke atas dan ke bawah secara berulang dan teratur (gerak harmonik sederhana). Gelombang harmonik memiliki bentuk fungsi sinus jika titik asal dipilih pada sumbu x, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Gelombang harmonik yang memiliki bentuk fungsi sinus dikenal juga dengan julukan gelombang sinusoidal…

Sebaliknya gelombang harmonik juga bisa memiliki bentuk fungsi cosinus jika titik asal dipilih pada sumbu y, sebagaimana tampak pada gambar di bawah.

Perlu diketahui bahwa ketika gelombang merambat sepanjang tali, setiap titik pada tali atau setiap bagian tali tersebut berosilasi ke atas dan ke bawah di sekitar posisi setimbangnya. Untuk kasus ini, posisi setimbang adalah garis sepanjang sumbu x. Bisa dikatakan bahwa setiap titik pada tali atau setiap bagian tali melakukan gerak harmonik sederhana… untuk membantumu memahami hal ini, silahkan tatap gambar di bawah…



Gambar di atas menunjukkan perubahan posisi salah satu titik pada tali ketika gelombang merambat sepanjang tali. Titik yang dimaksud diberi warna hitam… Tampak bahwa posisi titik berubah setiap satuan waktu. Perhatikan bahwa setiap titik atau setiap bagian tali yang lain juga mengalami perubahan posisi sebagaimana titik hitam pada gambar di atas. Jadi titik hitam yang digambarkan di atas hanya mewakili titik atau bagian tali yang lain… gerakan setiap titik pada tali atau setiap bagian tali tegak lurus terhadap panjang tali (sejajar sumbu y), sebaliknya gelombang bergerak sepanjang tali (sejajar sumbu x). Nah, ketika gelombang merambat sepanjang tali dengan laju v, setiap titik pada tali berosilasi di sekitar titik kesetimbangannya dengan frekuensi f.
Sekarang silahkan perhatikan gambar gelombang harmonik sebelumnya. Jarak dari satu puncak ke puncak berikutnya atau jarak dari satu lembah ke lembah berikutnya atau jarak dari satu titik ke titik yang bersangkutan pada pengulangan berikutnya disebut panjang gelombang (lambda). Frekuensi (f), panjang gelombang (lamda) dan laju gelombang (v) memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Selama satu periode (T = 1/f), gelombang menempuh jarak satu panjang gelombang (lambda). Untuk memahami arti kalimat ini, cermati gambar di atas perlahan-lahan. Tuh gambar yang banyak gelombangnya Dengan demikian, hubungan antara laju gelombang (v), periode (T), frekuensi (f) dan panjang gelombang (lambda) dinyatakan melalui persamaan di bawah :

Dalam pokok bahasan laju gelombang sudah dijelaskan bahwa laju gelombang transversal dan laju gelombang longitudinal ditentukan oleh sifat-sifat medium yang dilaluinya. Dengan demikian, panjang gelombang dengan sendirinya ditentukan oleh frekuensi sumber gelombang (yang dimaksudkan dengan sumber gelombang di sini adalah benda yang bergetar atau benda yang berosilasi. Setiap gelombang muncul akibat adanya benda yang bergetar. Ingat lagi pokok bahasan pengertian dan jenis-jenis gelombang. Sudah dijelaskan di sana). Semakin besar frekuensi, semakin kecil panjang gelombang sehingga hasil kali antara frekuensi dan panjang gelombang alias laju gelombang tetap sama. Jadi gelombang-gelombang dari semua frekuensi merambat dengan laju yang sama, yang berbeda cuma panjang gelombangnya saja… panjang gelombang ini ditentukan oleh frekuensi sumber gelombang. Frekuensi tuh banyaknya getaran yang terjadi selama satu detik…
Persamaan yang menyatakan hubungan antara laju gelombang, panjang gelombang dan frekuensi atau periode yang telah diturunkan sebelumnya berlaku untuk semua jenis gelombang harmonik, baik gelombang harmonik tersebut berbentuk transversal maupun longitudinal. Oya, gelombang harmonik yang terjadi pada tali atau dawai, sebagaimana dijelaskan sebelumnya hanya digunakan sebagai contoh saja. Ini tidak berarti gelombang harmonik hanya merambat melalui tali saja atau gelombang harmonik hanya berbentuk transversal. Gelombang harmonik juga bisa berbentuk longitudinal. Gelombang harmonik juga bisa merambat melalui medium lain selain tali…

Persamaan gelombang

Dalam pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa ketika gelombang harmonik merambat sepanjang tali, setiap titik pada tali berosilasi di sekitar posisi kesetimbangannya. Hal yang sama juga berlaku ketika gelombang harmonik merambat melalui medium lain. Karena setiap titik dalam medium berosilasi di sekitar posisi kesetimbangannya maka posisi setiap titik dalam medium selalu berubah-ubah. Agar kita bisa mengetahui atau memperkirakan posisi setiap titik dalam medium selama perambatan gelombang maka kita membutuhkan konsep fungsi gelombang. Fungsi gelombang merupakan suatu fungsi yang menjelaskan posisi sebarang titik dalam medium pada suatu waktu tertentu.
Untuk membantumu memahami konsep fungsi, pahami penjelasan berikut : Jika kita mengatakan x adalah fungsi t, maka yang kita maksudkan adalah untuk setiap nilai t, ada nilai x yang sesuai. Misalnya x = At2, di mana A merupakan konstanta. Untuk menyatakan bahwa x adalah fungsi t, kadang x dalam x = At2 ditulis dalam bentuk x(t). Pahami perlahan-lahan… nah, sebelumnya sudah dijelaskan tentang konsep fungsi, sekarang giliran fungsi gelombang… untuk membantumu memahami konsep fungsi gelombang, kita tinjau gelombang pada tali…
Misalnya mula-mula seutas tali direntangkan. Apabila kita mengabaikan bentuk tali yang kendur akibat adanya gaya gravitasi yang bekerja padanya maka tali yang kita rentangkan tersebut akan tampak lurus sejajar horisontal. Ketika bentuk tali lurus sejajar horisontal, tali atau setiap titik pada tali dikatakan berada dalam posisi kesetimbangan. Kita bisa mengganggap garis lurus sepanjang tali tersebut sebagai sumbu x sistem koordinat. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah :

Perhatikan bahwa setiap titik pada tali memiliki posisi yang berbeda sepanjang sumbu x, diukur dari titik asal (titik asal atau titik acuan tuh titik yang terletak pada perpotongan antara sumbu x dan y). Apabila tali digerakkan naik turun secara teratur maka akan timbul gelombang yang merambat sepanjang tali tersebut. Ketika gelombang merambat sepanjang tali, posisi setiap titik pada arah vertikal selalu berubah. Agar dirimu lebih memahami hal ini, silahkan perhatikan titik hitam pada tiga gambar gelombang di atas. Ketika gelombang merambat sepanjang tali (hal ini diwakili oleh tiga gambar gelombang yang berbeda), tampak bahwa posisi titik hitam pada arah vertikal atau sumbu y selalu berubah-ubah. Perlu diketahui bahwa posisi titik hitam hanya berubah pada arah vertikal atau sumbu y saja, posisinya pada horisontal atau sumbu x selalu tetap. Setiap titik lain pada tali juga mempunyai nasib yang sama dengan titik hitam pada gambar di atas. Titik hitam hanya digunakan sebagai contoh saja…
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa setiap titik pada tali memiliki posisi yang berbeda sepanjang sumbu x, diukur dari titik asal. Nah, ketika gelombang merambat sepanjang tali, setiap titik pada tali mengalami perubahan posisi pada arah vertikal atau sumbu y. Perhatikan bahwa perubahan posisi pada arah vertikal atau sumbu y, yang dialami oleh masing-masing titik pada tali sepanjang sumbu x, berbeda-beda. Kalo dirimu bingun, baca perlahan-lahan sambil lihat gambar di atas… Dengan demikian, jika kita ingin mengetahui posisi suatu titik pada sumbu y, maka kita perlu mengetahui titik mana yang hendak ditinjau. Bagaimanapun setiap titik sepanjang sumbu x mempunyai posisi yang berbeda-beda pada sumbu y. Bisa dikatakan bahwa posisi suatu titik pada sumbu y bergantung pada posisi titik tersebut pada sumbu x (y bergantung pada x) dan juga bergantung pada waktu (t) ketika kita melihat titik tersebut. Bahasa matematisnya adalah y merupakan fungsi x dan t — y = y(x,t). Nah, y(x,t) dikenal dengan julukan fungsi gelombang… fungsi gelombang ini berguna untuk menjelaskan gelombang tersebut… Artinya jika kita mengetahui fungsi gelombang dari suatu gelombang tertentu, kita bisa mencari perpindahan sembarang titik dari posisi setimbang pada suatu waktu tertentu. Dengan mengetahui perpindahan sembarang titik ini, kita bisa mencari kecepatan atau percepatan dari sebarang titik sepanjang tali, bentuk tali atau gerakan tali pada suatu waktu tertentu.
Fungsi Gelombang Harmonik
Untuk menentukan fungsi gelombang harmonik, mari kita tinjau sebuah gelombang harmonik yang merambat atau berjalan dari kiri ke kanan sepanjang tali, sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Banyaknya gambar gelombang hanya menunjukkan bahwa gelombang harmonik sedang merambat sepanjang tali. Perambatan gelombang ditandai dengan perubahan bentuk tali pada setiap selang waktu yang berbeda.

Gambar ini menjelaskan sebuah gelombang harmonik yang merambat dari kiri ke kanan sepanjang tali, selama satu periode (T). Dalam satu periode (t = 0 sampai t = T), gelombang harmonik merambat sejauh satu panjang gelombang (lambda).
Ketika gelombang harmonik merambat dari kiri ke kanan sepanjang tali, setiap bagian tali atau setiap titik sepanjang tali berosilasi dalam gerak harmonik sederhana di sekitar titik kesetimbangannya dengan amplitudo (A) dan frekuensi (f) yang sama. Perlu diketahui bahwa walaupun setiap titik sepanjang tali berosilasi dengan A dan f yang sama tetapi osilasi dari setiap titik tidak sejalan. Untuk memahami hal ini, perhatikan tiga titik (titik a, b dan c) pada gambar di atas. Ketiga titik tersebut hanya digunakan sebagai contoh saja. Pada saat t = 0, titik a, b dan c berhimpit dengan sumbu x atau berada pada posisi setimbang. Dalam hal ini, posisi ketiga titik tersebut pada sumbu y sama dengan nol (y = 0). Pada saat t = 2T/8, titik a dan c berada pada nilai negatif maksimum dari sumbu y, sedangkan titik b berada pada nilai positif maksimum dari sumbu y. Dengan kata lain, titik a dan c berada pada lembah gelombang sedangkan titik b berada pada puncak gelombang. Pada saat t = 4T/8, titik a, b dan c kembali berada pada posisi setimbangnya. Pada saat t = 6T/8, titik a dan c berada pada nilai positif maksimum dari sumbu y, sedangkan titik b berada pada nilai negatif maksimum dari sumbu y. Dengan kata lain, titik a dan c berada pada puncak gelombang sedangkan titik b berada pada lembah gelombang. Pada saat t = T, titik a, b dan c kembali berada pada posisi setimbangnya atau berimpit dengan sumbu x.
Perhatikan bahwa ketika gelombang merambat sepanjang tali, gerakan titik a dan b atau gerakan titik b dan c berbeda selangnya satu sama lain. Sebaliknya gerakan titik a dan c memiliki selang yang sama. Kita menamakan perbedaan ini sebagai selisih fase atau beda fase. Titik a dan b dalam gambar di atas dikatakan memiliki beda fase sebesar setengah siklus atau setengah panjang gelombang. Demikian juga titik b dan c dikatakan memiliki beda fase sebesar setengah siklus atau setengah panjang gelombang (setengah lambda). Sebaliknya titik a dan c sefase atau memiliki fase yang sama (beda fase nol). Karena jarak dari titik a dan c adalah satu panjang gelombang (lambda) maka kita bisa mengatakan bahwa setiap titik yang berjarak satu panjang gelombang pasti memiliki fase yang sama atau sefase atau bergerak dalam satu siklus.
Sekarang mari kita turunkan fungsi gelombang harmonik. Kita tinjau sebuah titik yang pada mulanya berada di titik acuan (x = 0), sebagaimana ditunjukkan dalam gambar di atas. Dalam pokok bahasan persamaan posisi, kecepatan dan percepatan pada gerak harmonik sederhana (materi getaran), kita sudah menurunkan sebuah persamaan yang menyatakan posisi suatu titik yang melakukan gerak harmonik sederhana. Persamaan ini diturunkan dengan meninjau keterkaitan antara gerak harmonik sederhana dan gerak melingkar beraturan. Sebaiknya pelajari terlebih dahulu materi getaran untuk memudahkan pemahamanmu… karena kita meninjau titik yang pada mulanya berada di titik acuan (gerakan gelombang dimulai dari titik acuan) maka kita gunakan persamaan ini :

Titik tersebut berosilasi dengan amplitudo A, frekuensi f dan frekuensi sudut (omega). Kalau dirimu bingun dengan istilah frekuensi sudut, silahkan pelajari lagi gerak melingkar. Pahami saja keterkaitan antara frekuensi (rpm) dan kelajuan sudut… Perhatikan bahwa titik yang kita tinjau berada di x = 0 sehingga dalam persamaan di atas ditulis notasi y(x = 0, t). Jadi notasi y(x = 0, t) mengingatkan kita bahwa gerakan titik tersebut merupakan kasus khusus dari fungsi gelombang y(x, t) yang menjelaskan keseluruhan gelombang.
Berdasarkan persamaan di atas, bisa dikatakan bahwa bahwa pada saat t = 0, titik yang berada di x = 0 memiliki perpindahan pada sumbu y sebesar nol (y = 0) dan titik tersebut bergerak dalam arah y positif seiring bertambahnya waktu (titik bergerak ke atas menuju puncak gelombang seiring bertambahnya waktu). Dari mana kita tahu bahwa titik tersebut bergerak dalam arah y positif atau bergerak ke atas ? guampang… amplitudo (A) dalam persamaan di atas bernilai positif. Kalo amplitudo bernilai negatif (-A) berarti titik bergerak dalam arah y negatif atau bergerak ke bawah… biar paham, bandingkan dengan gambar sebelumnya…
Seiring bertambahnya waktu, gelombang berjalan dari x = 0 ke titik lain sepanjang sumbu x yang berada di sebelah kanan titik acuan. Karenanya pada waktu t, gerakan titik lain sepanjang sumbu x positif sama seperti gerakan titik yang berada di x = 0 pada waktu sebelumnya (t – t’ = t – x/v). v = s/t’ = x/t’ — t’ = x/v, di mana x merupakan jarak suatu titik dari titik acuan, sedangkan v merupakan laju gelombang yang berjalan sepanjang tali. Untuk menghitung perpindahan suatu titik yang berjarak x dari titik acuan pada waktu t, kita bisa menggantikan t dalam persamaan sebelumnya dengan t – x/v :
Persamaan 1 bisa diobok-obok ke dalam bentuk lain :

Dari persamaan 2, kita bisa mendefinisikan suatu besaran baru yang dikenal dengan julukan bilangan gelombang (k) :

Persamaan 2 bisa ditulis lagi dalam bentuk seperti ini :

Persamaan 1, persamaan 2 dan persamaan 3 merupakan tiga bentuk fungsi gelombang harmonik yang bergerak dalam arah x positif alias bergerak ke kanan. Dalam menyelesaikan soal, anda bisa menggunakan salah satu dari ketiga bentuk fungsi gelombang sesuai dengan kebutuhan
Kita bisa menurunkan persamaan yang menyatakan hubungan antara frekuensi sudut (omega), laju gelombang (v) dan bilangan gelombang (k) :

Persamaan ini menjelaskan hubungan antara frekuensi sudut (omega), laju gelombang (v) dan bilangan gelombang (k).
Grafik fungsi gelombang y(x, t)
Sebelumnya kita sudah menurunkan persamaan yang menyatakan bentuk fungsi gelombang harmonik yang berjalan dalam arah sumbu x positif (gelombang berjalan ke kanan). Berdasarkan persamaan tersebut, kita bisa menggambar grafik yang menjelaskan perpindahan titik sepanjang tali pada arah vertikal atau sumbu y diukur dari posisi kesetimbangan atau sumbu x, pada suatu waktu tertentu. Untuk mengambarkan grafik y(x, t) terhadap x, kita pilih t = 0. Persamaan sebelumnya bisa dioprek menjadi seperti ini :

Jika gelombang harmonik tersebut berbentuk transversal yang berjalan sepanjang tali dalam arah sumbu x positif, maka bentuk gelombang dan bentuk tali tampak seperti gambar di bawah.

Untuk mengambarkan grafik y(x, t) terhadap t, kita pilih x = 0. Persamaan sebelumnya bisa dioprek menjadi seperti ini :


Grafik ini menunjukkan posisi sumbu y dari suatu titik yang terletak di x = 0, sebagai fungsi waktu. Perhatikan bahwa grafik ini tidak menggambarkan bentuk gelombang atau bentuk tali.
Fungsi gelombang yang sudah diturunkan sebelumnya menyatakan gelombang harmonik yang berjalan dalam arah x positif (gelombang berjalan ke kanan). Kita bisa mengubah fungsi gelombang tersebut untuk menyatakan gelombang harmonik yang berjalan dalam arah x negatif (gelombang berjalan ke kiri). Seiring bertambahnya waktu, gelombang berjalan dari x = 0 ke titik lain sepanjang sumbu x yang berada di sebelah kiri titik acuan. Karenanya pada waktu t, gerakan titik lain sepanjang sumbu x negatif sama seperti gerakan titik yang berada di x = 0 pada waktu sesudahnya (t + t’ = t + x/v). Jadi kita hanya perlu mengganti tanda negatif dengan positif.
Untuk gelombang yang berjalan dalam arah x negatif, bentuk fungsi gelombangnya dinyatakan oleh tiga persamaan di bawah :


Persamaan Gelombang
Fungsi gelombang yang sudah kita turunkan sebelumnya bisa kita gunakan untuk menentukan laju dan besar percepatan suatu titik tertentu pada tali ketika gelombang transversal merambat melalui tali tersebut. Btw, jangan kacaukan laju suatu titik tertentu pada tali dengan laju perambatan gelombang. Ketika gelombang merambat sepanjang tali, setiap titik pada tali berosilasi di sekitar posisi kesetimbangannya. Dalam hal ini arah gerakan atau arah kecepatan setiap titik tersebut tegak lurus arah perambatan atau arah kecepatan gelombang. Misalnya kalau gelombang bergerak ke kanan (arah kecepatan gelombang ke kanan) maka arah gerakan atau arah kecepatan titik pada tali ke atas atau ke bawah. Untuk membedakannya dengan laju perambatan gelombang, maka laju titik kita beri simbol vy.
Untuk menentukan laju suatu titik tertentu pada tali, kita menghitung turunan parsial dari fungsi gelombang y(x, t) terhadap waktu t dengan mempertahankan nilai x konstan. Pekerjaan ini bisa diselesaikan menggunakan turunan parsial… disebut parsial karena yang diturunkan hanya sebagian saja (parsial = sebagian). Fungsi y(x, t) punya dua variabel yakni x dan t. Nah, kita ingin mencari laju suatu titik tertentu pada tali sehingga x kita pertahankan agar konstan, yang kita hitung cuma turunan y(x, t) terhadap waktu t. Terlebih dahulu kita tulis salah satu bentuk fungsi gelombang yang sudah diobok2 sebelumnya…

Persamaan 1 bisa kita gunakan untuk menentukan laju sebarang titik pada tali, ketika gelombang merambat sepanjang tali tersebut. Jika laju suatu titik tertentu pada tali merupakan turunan parsial pertama maka besar percepatan merupakan turunan parsial kedua dari y(x, t) terhadap t :

Persamaan 2 bisa kita gunakan untuk menentukan besar percepatan sebarang titik pada tali, ketika gelombang merambat sepanjang tali tersebut. Dari persamaan ini tampak bahwa besar percepatan suatu titik sama dengan hasil kali antara negatif omega kuadrat dengan besar perpindahan titik tersebut.
Sebelumnya kita sudah menghitung turunan parsial dari fungsi gelombang y(x, t) terhadap waktu t dengan mempertahankan nilai x konstan. Kali ini kita menghitung turunan parsial dari fungsi gelombang y(x, t) terhadap waktu x dengan mempertahankan nilai t konstan. Apabila sebelumnya kita menentukan laju dan besar percepatan suatu titik tertentu pada tali maka kali ini kita meninjau bentuk tali pada suatu saat tertentu. Terlebih dahulu kita tulis lagi salah satu bentuk fungsi gelombang yang sudah diobok2 sebelumnya…

Persamaan 3 menyatakan kemiringan tali pada suatu saat tertentu. Jika kemiringan tali pada suatu saat tertentu merupakan turunan parsial pertama dari y(x, t) terhadap x, maka turunan parsial kedua dari y(x, t) terhadap x menyatakan kelengkungan tali :

Persamaan 4 menyatakan kelengkungan tali pada suatu saat tertentu. Pahami perlahan-lahan… kalau dirimu bingun, pelajari kalkulus terlebih dahulu. Biar lebih mudah paham, ingat saja : turunan sin adalah cos, turunan cos adalah –sin, turunan –sin adalah –cos, turunan –cos adalah sin. Kalo integral tinggal dibalik saja…
Nah, dengan melihat keterkaitan antara frekuensi sudut (omega), laju perambatan gelombang (v) serta bilangan gelombang (k) dalam persamaan omega = vk sebagaimana telah kita turunkan sebelumnya, maka kita bisa menyatukan persamaan 2 dan persamaan 4 ke dalam sebuah persamaan tunggal :

Kita kawinkan kedua persamaan ini :

Hasil akhir yang kita peroleh ini dikenal dengan julukan persamaan gelombang. Persamaan gelombang merupakan salah satu persamaan terpenting dalam fisika. Bilamana persamaan ini muncul dalam perhitungan kita maka kita bisa meramalkan bahwa terdapat suatu gelombang yang merambat sepanjang sumbu x dengan laju v.
Sebelumnya saya menurunkan persamaan gelombang menggunakan fungsi gelombang y(x, t) = A sin (omega t – kx). Sebenarnya kita juga bisa menggunakan y(x, t) = A sin (omega t + kx). Hasilnya sama saja… Dirimu bisa mencobanya…

Dirimu pernah mandi di laut ? yang gurumuda maksudkan adalah ketika air laut sedang bergelombang. Seandainya pernah, dirimu pasti pernah merasa terhempas ketika diterpa gelombang laut… Mengapa tubuh kita terhempas ketika diterpa gelombang laut ? Apabila dirimu tinggal di kota dan sering mandi di kolam renang, coba lakukan percobaan berikut. Guncangkan tanganmu di dalam air kolam sampai air kolam tersebut bergelombang. Ketika air kolam menjadi bergelombang, apakah dirimu merasakan dorongan yang ditimbulkan air tersebut ? walaupun efeknya kecil, gurumuda yakin dirimu pasti merasakan dorongan air kolam…
Kalo dirimu belum pernah mandi di laut atau di kolam renang, coba lakukan percobaan berikut… cari seutas tali yang agak panjang… minta bantuan seorang teman untuk menggerakan salah satu ujung tali naik turun, sehingga tali tersebut bergelombang… nah, dirimu berdiri di ujung tali yang lain. Usahakan agar dirimu berdiri tepat pada ujung tali (talinya jangan dipegang, dibiarkan saja di lantai atau tanah). Ketika temanmu menggerakkan tali dengan kuat, pasti akan terasa sakit jika salah satu ujung tali mengenai tubuhmu… mengapa tubuhmu bisa terasa sakit ?
Penjelasan panjang lebar di atas hanya mau menunjukkan kepadamu bahwa setiap gelombang selalu membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. Ketika mandi di laut, tubuh kita terhempas ketika diterpa gelombang laut karena terdapat energi pada gelombang laut. Energi yang terdapat pada gelombang laut bisa bersumber dari angin dkk. Ketika dirimu mengguncangkan tangan di dalam air kolam, sebenarnya dirimu sedang memindahkan energi pada air. Ingat lagi teorema kerja-energi. Ketika dirimu mengguncangkan tangan di dalam air, sebenarnya dirimu mendorong atau memberi gaya dorong pada air. Adanya dorongan menyebabkan air bergerak. Perhatikan bahwa arah gerakan air pasti searah dengan arah doronganmu… karena air bergerak atau mengalami perpindahan akibat adanya gaya dorong yang dirimu berikan maka bisa dikatakan bahwa dirimu melakukan usaha alias kerja pada air. Pelajari lagi materi usaha dan energi kalo dirimu lupa
Ketika dirimu melakukan kerja pada air, energi berpindah dari dirimu menuju air… energi tersebut selanjutnya dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain selama perambatan gelombang dalam air… dirimu bisa terhempas atau merasakan efek dorongan ketika gelombang mengenaimu… ingat ya, energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja dan gelombang merupakan getaran yang merambat… Dirimu bisa terhempas karena setiap molekul air yang bergetar melakukan usaha alias kerja padamu… Usaha alias kerja bisa terjadi jika ada gaya, karenanya bisa dikatakan bahwa molekul-molekul air yang sedang berosilasi memberikan gaya dorong alias mendorong-dorong dirimu
Hal yang sama terjadi ketika gelombang merambat melalui tali. Ketika temanmu menggerakkan tali naik turun (temanmu mendorong tali ke atas dan ke bawah), pada saat yang sama temanmu melakukan usaha alias kerja pada tali yang dipegangnya. Tentu saja energi berpindah dari temanmu menuju tali… ketika bagian tali yang digerakkan oleh temanmu bergerak ke atas dan ke bawah, bagian tali yang bergerak tersebut akan mendorong temannya yang ada disampingnya… temannya tentu bergerak. temannya ikut2an mendorong temannya yang ada di samping… demikian seterusnya. Jadi selama setiap bagian tali bergerak naik turun alias berosilasi di sekitar posisi setimbangnya, setiap bagian tali tersebut melakukan usaha alias kerja pada temannya. Pada saat yang sama energi berpindah dari satu bagian tali ke bagian tali yang lain… ketika ujung tali mengenai tubuhmu, tubuhmu akan terasa sakit… tubuhmu bisa sakit karena ujung tali tersebut mencoba melakukan usaha alias kerja padamu… Dalam hal ini, ujung tali tersebut memberikan gaya dorong pada tubuhmu… gaya dorong yang diberikan oleh ujung tali pada tubuhmu berlangsung selama selang waktu yang sangat singkat (gaya impuls) sehingga tubuhmu terasa sakit… ingat lagi materi impuls dan momentum.
Penjelasan gurumuda sebelumnya bersifat kualitatif alias tidak pake rumus segala… kali ini kita mencoba mengobok2 rumus berkaitan dengan energi yang dipindahkan selama perambatan gelombang harmonik melalui medium tertentu. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, gelombang merupakan getaran yang merambat… karenanya jika kita membahas gelombang maka kita tidak bisa memisahkan diri dari getaran. Demikian juga jika kita membahas gelombang harmonik maka kita tidak bisa memisahkan diri dari gerak harmonik sederhana. Keduanya punya kaitan erat, termasuk persamaan alias rumus2 yang kita gunakan…
Dalam pokok bahasan energi Gerak Harmonik Sederhana (materi getaran), kita sudah mempelajari bahwa energi total yang dimiliki oleh suatu benda yang berosilasi di ujung pegas dinyatakan melalui persamaan :
di mana A adalah amplitudo, sedangkan k adalah konstanta gaya (bukan bilangan gelombang). Kita bisa menurunkan persamaan konstanta gaya (k) dari persamaan periode GHS :

Kita gantikan k da
m persamaan Energi GHS dengan k pada persamaan di atas :
Sebagai contoh untuk meninjau energi yang dipindahkan selama perambatan gelombang, kita tinjau gelombang harmonik yang berbentuk transversal yang merambat melalui tali. Perhatikan gambar di bawah :

Tali bisa dianggap terdiri dari potongan2 kecil, di mana masing2 potongan tali tersebut bermassa delta m. Ketika gelombang merambat melalui tali, setiap bagian tali atau setiap potongan tali melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, setiap potongan tali memiliki energi yang dinyatakan melalui persamaan : delta x bisa dianggap sebagai jarak yang ditempuh gelombang selama selang waktu delta t. Karenanya delta x bisa dinyatakan dalam persamaan :
Di mana v merupakan laju perambatan gelombang. Kita masukan persamaan ini ke dalam persamaan energi :

Berdasarkan persamaan ini tampak bahwa energi yang dibawa oleh gelombang berbanding lurus alias sebanding dengan kuadrat frekuensi (f2) dan kuadrat amplitudo (A2) dan laju gelombang (v).
Daya merupakan laju perpindahan energi. Daya yang dipindahkan oleh gelombang harmonik adalah :

Keterangan :

Intensitas Gelombang
Sebelumnya kita sudah membahas energi dan daya yang dibawa oleh gelombang harmonik ketika merambat melalui tali. Jika kita berbicara mengenai gelombang tiga dimensi (gelombang yang merambat melalui ruang, misalnya gelombang bunyi atau gelombang gempa) maka lebih penting jika kita membahas Intensitas (I) gelombang.
Intensitas (I) gelombang merupakan daya yang dibawa oleh gelombang melalui satu satuan luas yang tegak lurus dengan arah perambatan gelombang. Untuk membantu kita menurunkan persamaan intensitas gelombang, perhatikan gambar di bawah :
Kita tulis lagi persamaan energi sebelumnya :

Keterangan :

Daya yang dipindahkan oleh gelombang harmonik adalah :

Intensitas (I) gelombang :
Dari persamaan ini tampak bahwa intensita
sebanding dengan kuadrat amplitudo, kuadrat frekuensi sudut, laju dan massa je